MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. PENDAHULUAN
Manusia
diciptakan Tuhan sebagai mahluk yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk-mahluk lain di dunia ini. Kesempurnaan itu karena Manusia
dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak.
Ø Akal (ratio,cipta) berfungsi sebagai alat berfikir dan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan
akal manusia dapat menilai mana yang benar dan mana yang tidak benar.
Yang benar akan diterima oleh akal dan yang salah akan ditolak oleh
akal.
Ø Perasaan
(nurani,conscience, daya rasa) sebagai alat merasa, menentukan kata
hati dan sumber seni. Dengan perasaan manusia dapat menilai mana yang
indah dan mana yang tidak indah (jelek dan buruk).
Ø Kehendak
(desire, daya karsa) berfungsi sebagai alat memutus, menentukan
kebutuhan dan sumber kegunaan. (berguna/tidak berguna , manfaat/tidak
manfaat sesuai dengan baik dan benar) fakta/peristiwa
yang benar dan baik diputuskan dapat diterima berarti mempunyai nilai
guna. Dan sebaliknya bila salah dan buruk berarti tidak diterima dan
tidak mempunyai nilai guna.
Dalam
kehidupan manusia disadari benar yang baik/indah dan berguna/bermanfaat
menciptakan kepuasan, kesenangan, kebahagiaan dan kedamaian. Dan
sebaliknya yang jelek/buruk dan tidak berguna/bermanfaat membuat orang
tidak senang, tidak puas, tidak bahagia dan tidak ada kedamaian dan
menjadi sumber keonaran, kekacauan, permusuhan, penderitaan, dan
pencemaran perlu dimanusiakan kembali karena salah ARAH/salah JALAN.
Dalam
2 (dua) keadaan yang bertolak belakang ini manusia berada pada posisi
sentral, artinya manusialah yang mempertimbangkan, menilai dan
berkehendak menciptakan kebenaaran, kebaikan, kegunaan atau sebaliknya menciptakan kesalahan, keburukan dan kerugian
Daya rasa manusia
Sebagai
makhluk yang sempurna manusia dibekali dengan daya indra dan daya rasa,
daya indra diperoleh dari panca indra (mata, telinga, lidah, hidung dan
kulit). Sedangkan daya rasa terbentuk dari
perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan
jasmani melalui panca indra (ini terdapat juga pada hewan) , sedangkan
perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia.
Perasaan rohani ada 6 macam :
1. perasaan intelektual berkaitan dengan ilmu pengetahuan
2. perasaan estetis berkaitan dengan keindahan
3. perasaan etis berkenaan dengan kebaikan
4. perasaan diri berkenaan dengan harga diri
5. perasaan sosial berkenaan dengan hidup bermasyarakat/kelompok
6. perasaan religius berkenaan dengan keagamaan/kepercayaan kepada Tuhan
Kebutuhan Manusia
Sebagai
makhluk berbudaya manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang bervariasi.
Kebutuhan tersebut tidak mungkin terpenuhi tanpa berhubungan dengan
lingkungan dan manusia lain. Pada dasarnya kebutuhan manusia itu ada
3(tiga) jenis yaitu:
1. kebutuhan jasmani (pangan, sandang,rumah, olahraga)
2. Kebutuhan Rohani (pendidikan, hiburan, kesenian dan keagaman)
3. kebutuhan biologis (melanjutkan keturunan untuk pengembangan keluarga/generasi)
B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
1. Arti Etimologis Kebudayaan
Secara etimologis, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata Buddhi” yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
Adapun istilah “Culture” yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “Colere” artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu “Colere” atau “Culture”, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
2. Definisi Kebudayaan
Ø Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah
keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Ø E.B. Tylor
Kebudayaan
adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Ø Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
· Karya, menghasilkan kebudayaan kebendaan atau jasmaniah.
· Rasa,
yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan
nilai-nilai sosial yang perlu untuk masalah-masalah kemasyarakatan dalam
arti yang luas. Di dalamnya termasuk misalnya: agama, ideology,
kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa
manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
· Cipta, merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat. Antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan seluruh masyarakat.
Pendapat
tersebut di atas, dapat saja dipergunakan sebagai pegangan. Namun
demikian, apabila dianalisis lebih lanjut, diri manusia itu sebenarnya
terdiri dari unsur materiil dan segi spiritual.
Ø unsur materiil mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda maupun lain-lainnya yang berwujud benda.
Ø unsur spiritual mengandung :
· Cipta, yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
· Karsa, yang menghasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.
· Rasa, yang menghasilkan keindahan.
3. Wujud Kebudayaan
Ø Wujud Ideal
Yaitu
wujud kebudayaan berupa kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan-peraturan, dsb, yang berfungsi mengatur,
mengendalikan, dan memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia
dalam kehidupan masyarakat atau disebut juga adat tata kelakuan
Ø Sistem Sosial
Yaitu
wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari
manusia dalam masyarakat. Sistem sosisal terdiri dari rangkaian
aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti pola-pola
tertentu berdasarkan adat tata kelakuan (adat istiadat), misalnya;
gotong royong, kerjasama, dsb.
Ø Kebudayaan Fisik
Yaitu
wujud kebudayaan yang bersifat kebendaan sebagai hasil karya manusia,
misalnya; pabrik baja, candi Borobudur, pesawat udara, komputer, dsb.
4. Unsur-unsur Kebudayaan
Ada
tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universal)
yaitu yang dapat dijumpai pada setiap kebudayaan dimana pun di dunia
ini. Unsur-unsur tersebut yaitu :
1. Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, dsb)
2. Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dsb)
3. Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hokum, dsb)
4. Bahasa (lisan maupun tertulis)
5. Kesenian (seni rupa, seni suara, seni tari, dsb)
6. Sistem pengetahuan
7. Religi (sistem kepercayaan).
C. DIALEKTIKA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Manusia
dan kebudayaan pada dasarnya berhubungan secara dialektis. Ada
interaksi kreatif antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah
produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk
kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh
proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga
tahap, yaitu :
1. Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2. Tahap Objektivasi
Adalah
konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap
eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya,
maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan
produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku
ilmiah, dsb.
3. Tahap Internalisasi
Adalah
tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali
diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil
karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran
subjektifnya. Misalnya; “kehadiran komputer dapat mempengaruhi persepsi
masyarakat tentang pekerjaan, yakni bahwa dengan komputer, banyak
pekerjaan bisa tertangani dalam waktu singkat. Orang yang sudah biasa
menggunakan komputer tentu berpikir bahwa, tanpa komputer pekerjaannya
akan terhambat”.
sumber : http://jasmerahnasiku.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html