Rabu, 24 Oktober 2012

manakah yang benar kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


 
A. PENDAHULUAN
Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk-mahluk lain di dunia ini. Kesempurnaan itu karena Manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak.
Ø        Akal (ratio,cipta) berfungsi sebagai alat berfikir dan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan akal manusia dapat menilai mana yang benar dan mana yang tidak benar. Yang benar akan diterima oleh akal dan yang salah akan ditolak oleh akal.
Ø        Perasaan (nurani,conscience, daya rasa) sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber seni. Dengan perasaan manusia dapat menilai mana yang indah dan mana yang tidak indah (jelek dan buruk).
Ø        Kehendak (desire, daya karsa) berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan dan sumber kegunaan. (berguna/tidak berguna , manfaat/tidak manfaat sesuai dengan baik dan benar)  fakta/peristiwa yang benar dan baik diputuskan dapat diterima berarti mempunyai nilai guna. Dan sebaliknya bila salah dan buruk berarti tidak diterima dan tidak mempunyai nilai guna.
Dalam kehidupan manusia disadari benar yang baik/indah dan berguna/bermanfaat menciptakan kepuasan, kesenangan, kebahagiaan dan kedamaian. Dan sebaliknya yang jelek/buruk dan tidak berguna/bermanfaat membuat orang tidak senang, tidak puas, tidak bahagia dan tidak ada kedamaian dan menjadi sumber keonaran, kekacauan, permusuhan, penderitaan, dan pencemaran perlu dimanusiakan kembali karena salah ARAH/salah JALAN.
Dalam 2 (dua) keadaan yang bertolak belakang ini manusia berada pada posisi sentral, artinya manusialah yang mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaaran, kebaikan, kegunaan  atau sebaliknya menciptakan kesalahan, keburukan dan kerugian
Daya rasa manusia
Sebagai makhluk yang sempurna manusia dibekali dengan daya indra dan daya rasa, daya indra diperoleh dari panca indra (mata, telinga, lidah, hidung dan kulit).  Sedangkan daya rasa terbentuk dari perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra (ini terdapat juga pada hewan) , sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Perasaan rohani ada 6 macam :
1.      perasaan intelektual berkaitan dengan ilmu pengetahuan
2.      perasaan estetis berkaitan dengan keindahan
3.      perasaan etis berkenaan dengan kebaikan
4.      perasaan diri berkenaan dengan harga diri
5.      perasaan sosial berkenaan dengan hidup bermasyarakat/kelompok
6.      perasaan religius berkenaan dengan keagamaan/kepercayaan kepada Tuhan

Kebutuhan Manusia
Sebagai makhluk berbudaya manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang bervariasi. Kebutuhan tersebut tidak mungkin terpenuhi tanpa berhubungan dengan lingkungan dan manusia lain. Pada dasarnya kebutuhan manusia itu ada 3(tiga) jenis yaitu:
1.      kebutuhan jasmani (pangan, sandang,rumah, olahraga)
2.      Kebutuhan Rohani (pendidikan, hiburan, kesenian dan keagaman)
3.      kebutuhan biologis (melanjutkan keturunan untuk pengembangan keluarga/generasi)

B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
1. Arti Etimologis Kebudayaan
Secara etimologis, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata Buddhi” yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
            Adapun istilah “Culture” yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “Colere” artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu “Colere” atau “Culture”, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

2. Definisi Kebudayaan
Ø      Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Ø      E.B. Tylor
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Ø      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·        Karya, menghasilkan kebudayaan kebendaan atau jasmaniah.
·        Rasa, yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Di dalamnya termasuk misalnya: agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
·        Cipta, merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat. Antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan seluruh masyarakat.
Pendapat tersebut di atas, dapat saja dipergunakan sebagai pegangan. Namun demikian, apabila dianalisis lebih lanjut, diri manusia itu sebenarnya terdiri dari  unsur materiil dan segi spiritual.
Ø        unsur materiil mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda maupun lain-lainnya yang berwujud benda.
Ø        unsur spiritual mengandung :
·      Cipta, yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
·      Karsa, yang menghasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.
·      Rasa, yang menghasilkan keindahan.

3. Wujud Kebudayaan
Ø        Wujud Ideal
Yaitu wujud kebudayaan berupa kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dsb, yang berfungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam kehidupan masyarakat atau disebut juga adat tata kelakuan
Ø        Sistem Sosial
Yaitu wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. Sistem sosisal terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan (adat istiadat), misalnya; gotong royong, kerjasama, dsb.
Ø        Kebudayaan Fisik
Yaitu wujud kebudayaan yang bersifat kebendaan sebagai hasil karya manusia, misalnya; pabrik baja, candi Borobudur, pesawat udara, komputer, dsb.

4. Unsur-unsur Kebudayaan
            Ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universal) yaitu yang dapat dijumpai pada setiap kebudayaan dimana pun di dunia ini. Unsur-unsur tersebut yaitu :
1.              Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, dsb)
2.              Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dsb)
3.              Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hokum, dsb)
4.              Bahasa (lisan maupun tertulis)
5.              Kesenian (seni rupa, seni suara, seni tari, dsb)
6.              Sistem pengetahuan
7.              Religi (sistem kepercayaan).

C. DIALEKTIKA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
            Manusia dan kebudayaan pada dasarnya berhubungan secara dialektis. Ada interaksi kreatif antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.        Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2.        Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3.        Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya. Misalnya; “kehadiran komputer dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang pekerjaan, yakni bahwa dengan komputer, banyak pekerjaan bisa tertangani dalam waktu singkat. Orang yang sudah biasa menggunakan komputer tentu berpikir bahwa, tanpa komputer pekerjaannya akan terhambat”. 

sumber : http://jasmerahnasiku.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html
Manusia Sebagai Makhluk Budaya

A. Pengertian Manusia

Secara bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Dalam hubungannya dengan lingkungan, manusia merupakan suatu oganisme hidup (living organism). Terbentuknya pribadi seseorang dipengaruhi oleh lingkungan bahkan secara ekstrim dapat dikatakan, setiap orang berasal dari satu lingkungan, baik lingkungan vertikal (genetika, tradisi), horizontal (geografik, fisik, sosial), maupun kesejarahan.

B. Pengertian Budaya dan Kebudayaan
Kata budaya merupakan bentuk majemuk kata budi-daya yang berarti cipta, karsa, dan rasa. Sebenarnya kata budaya hanya dipakai sebagai singkatan kata kebudayaan, yang berasal dari Bahasa Sangsekerta budhayah yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya atau kebudayaan dalam Bahasa Belanda di istilahkan dengan kata culturur. Dalam bahasa Inggris culture. Sedangkan dalam bahasa Latin dari kata colera. Colera berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan, dan mengembangkan tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
C. Manusia Sebagai Makhluk Budaya
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna bila dibanding dengan makhluk lainnya, mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengelola bumi. Oleh karena itu manusia harus menguasai segala sesuatu yang berhubungan dengan kepemimpinannya di muka bumi disamping tanggung jawab dan etika moral harus dimiliki, menciptakan nilai kebaikan, kebenaran, keadilan dan tanggung jawab agar bermakna bagi kemanusiaan. Selain itu manusia juga harus mendayagunakan akal budi untuk menciptakan kebahagiaan bagi semua makhluk Tuhan.

Daftar Pustaka:
- http://ridwan202.wordpress.com
- id.wikipedia.org

Rabu, 10 Oktober 2012

Pendahuluan Kajian Ilmu Budaya Dasar

Ilmu Budaya Dasar merupakan salah satu bidang keilmuan yang mengkaji nilai-nilai kebudayaan serta masalah yang menyertainya dalam kehidupan manusia sehari-hari, dengan harapan dapat menjadi semacam lingua franca atau bahasa pemersatu bagi segenap akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Sebenarnya IBD merupakan pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.

Kajian Ilmu Budaya Dasar bermaksud agar para akdemisi atau mahasiswa dapat memiliki latar belakang pengetauan budaya Indonesia secara mendalam sehingga diharapkan dapat menudukung serta mengembangkan kebudayaan Indonesia secara kreatif melalui bidang masing-masing. Dengan demikian diharapkan mahasiswa mampu memeperlihatkan sikap :
1.      minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa.
2.      Kesadaran akan pola-pola nilai yagn dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
3.      Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri
4.      Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggungjawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dibenarkannya.

Ilmu Budaya Dasar selain sebagai konteks budaya Indonesia juga diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.  :
1.      Kemampuan akademis yakni kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
2.      Kemampuan professional yakni  kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan yang  memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
3.      Kemampuan personal yakni kemampuan kepribadian. Para akdemisi diharapkan  mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan  yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Latar belakang diberikannya mata kuliah IBD  dalam konteks budaya, Negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
1.      Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaraman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2.      Proses pembangunan yang sedang berlangsung menimbulkan dampak positif dan negatif  berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3.      Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konfflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya itu. Hal ini merupakan sikap ambivalen teknologi, yang disamping memberikan segi positf, juga memiliki segi negatif.

Ilmu Budaya Dasar Sebagai bagian dari MKDU
Pengelompokan jenis ilmu pengetahuan menurut Prof Dr.Harsya Bactiar bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1.      Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 % benar atau 100 % salah
2.      Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari masa ke masa.
3.      Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.

Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga Negara sarjana yang :
1.      Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
2.      Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
3.      memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral  didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
4.      Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.      Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
2.      Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
3.      Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
4.      menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2.      Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.

Berdasarkan kedua pokok masalah yang dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Sehingga pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1.      Manusia dan cinta kasih
2.      Manusia dan Keindahan
3.      Manusia dan Penderitaan
4.      Manusia dan Keadilan
5.      Manusia dan Pandangan hidup
6.      Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
7.      Manusia dan kegelisahan
8.      Manusia dan harapan

Masalah Sosial

Pengertian masalah sosial
Ditinjau dari paradigma ilmu-ilmu sosial, pengertian masalah sosial masih lazim digunakan untuk menunjuk suatu masalah yang tumbuh dan/atau berkembang dalam kehidupan komunitas, di mana masalah itu dianggap kurang atau bahkan tidak sesuai dengan nilai -nilai dan/atau norma-norma sosial dalam komunitas tersebut. Tumbuh dan/atau berkembangnya suatu masalah sosial sangat tergantung pada dinamika proses perkembangan komunitas itu sendiri. Ketika suatu komunitas mengalami proses perkembangan

—baik karena adanya faktor -faktor dari luar komunitas, karena adanya faktor -faktor dari dalam
komunitas itu sendiri, maupun adanya proses deferensiasi struktural dan kultural
—biasanya
komunitas tersebut akan selalu mengalami goncangan, apalagi jika faktor -faktor perubahan itu datangnya sangat cepat. Dalam situasi seperti ini, tidak semua anggota komunitas siap dalam menerima perubahan itu. Misalnya, ada anggota komunitas yang sangat siap, cukup siap dan bahkan sama sekali tidak siap dalam menerima perubahan itu. Adanya perbedaan dalam kesiapan menerima perubahan itulah, yang biasanya menjadi factor pemicu tumbuh dan/atau berkembangnya suatu masalah-masalah sosial. Lihatlah, bagaimana timbulnya pro dan kontra tentang pornografi dan pornoaksi dalam liputan media massa yang merebak akhir -akhir ini!
Dalam konteks ini, tolok-ukur suatu masalah layak disebut sebagai masalah sosial atau tidak, akan sangat ditentukan oleh nilai -nilai dan/atau norma-noma sosial yang berlaku dalam komunitas itu sendiri. Oleh karena itu, pernyataan sesuai atau tidaknya suatu masalah itu dengan nilai-nilai dan/atau norma-norma sosial harus dikemukakan ol eh sebagian besar (mayoritas) dari anggota komunitas. Menyongsong tahun 2006 ini, tentu berbagai masalah sosial di Indonesia akan tetap ada, tumbuh dan/atau berkembang sesuai dengan dinamika komunitas itu sendiri.
Masalah- masalah sosial kultural di Indonesia dalam kehidupan sehari-hari
Mendengar kata tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi mendengarnya. Tawuran sepertinya sudah menjadi bagian dari masalah sosial dan budaya bangsa Indonesia. Segala sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan cara damai, jawabannya pasti dengan tawuran. Bukan hanya tawuran antar pelajar atau warga saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak atau elektronik, tetapi aparat pemerintah pun sepertinya tidak ingin ketinggalan pula. Persoalan tawuran banyak di picu oleh hal-hal yang sepele, misalnya kalah main kartu, saling menggoda wanita, saling mengejek dan lain-lain. Perubahan sosial yang diakibatkan karena sering terjadinya tawuran, mengakibatkan norma-norma menjadi terabaikan. Selain itu, menyebabkan terjadinya perubahan pada aspek hubungan sosial.
Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masayarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau sosial. Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain:
1.Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran, dll.
2.Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja, dll.
3.Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.
4.Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat, dsb.
Sedangkan menurut Blumer (1971) dan Thompson (1988) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan masalah sosial adalah suatu kondisi yang dirumuskan atau dinyatakan oleh suatu entitas yang berpengaruh yang mengancam nilai-nilai suatu masyarakat sehingga berdampak kepada sebagian besar anggota masyarakat kondisi itu diharapkan dapat diatasi melalui kegiatan bersama. Entitas tersebut dapat merupakan pembicaraan umum atau menjadi topik ulasan di media massa, seperti televisi, internet, radio dan surat kabar. Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya. Namun yang memutuskan bahwa sesuatu itu merupakan masalah sosial atau bukan, adalah masyarakat yang kemudian disosialisasikan melalui suatu entitas. Dan tingkat keparahan masalah sosial yang terjadi dapat diukur dengan membandingkan antara sesuatu yang ideal dengan realitas yang terjadi (Coleman dan Cresey, 1987). Dan untuk memudahkan mengamati masalah-masalah sosial, Stark (1975) membagi masalah sosial menjadi 3 macam yaitu :
1.Konflik dan kesenjangan, seperti : kemiskinan, kesenjangan, konflik antar kelompok, pelecehan seksual dan masalah lingkungan.
2.Perilaku menyimpang, seperti : kecanduan obat terlarang, gangguan mental, kejahatan, kenakalan remaja dan kekerasan pergaulan.
3.Perkembangan manusia, seperti : masalah keluarga, usia lanjut, kependudukan (seperti urbanisasi) dan kesehatan seksual.
Tawuran merupakan masalah sosial yang ada di masyarakat baik itu diperkotaan atau di pedesaan sekalipun. Banyak sekali kerugian yang diakibatkan dari tawuran tersebut seperti banyak terjadi kerusakan, rasa tidak aman, kematian dan sebagainya. Namun tetap saja banyak pelaku tawuran yang seakan tidak peduli bahkan merasa bahwa tawuran merupakan jalan keluar untuk mengatasi setiap masalah. Tawuran juga bisa dikatakan sebagai ketidakmampuan seseorang dalam melakukan transmisi budaya juga dapat menyebabkan permasalahan sosial. Cohen dalam bukunya “Delinquent Boys : The Culture of the Gang” (1955) memaparkan hasil penelitiannya. Ia memperlihatkan bahwa anak-anak kelas pekerja mungkin mengalami “anomie” di sekolah lapisan menengah sehingga mereka membentuk budaya yang anti nilai-nilai menengah. Melalui asosiasi diferensial, mereka meneruskan seperangkat norma yang dibutuhkan melawan norma-norma yang sah pada saat mempertahankan status dalam ‘gang’nya
Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia sebenarnya bisa berperan dalam usaha mengendalikan masalah sosial seperti tawuran yang sering terjadi di tengah masyarakat. Pengendalian dapat dilakukan dengan pendekatan sebagai pihak ketiga yang menegahi masalah tersebut atau pihak yang netral tidak memihak. Peran ini setidaknya bisa diterima secara rasional, karena tidak memihak kepada kedua pihak yang bertikai.Peran sebagai pihak ketiga atau mediator adalah bentuk pengendalian secara kultural. Pengendalian ini berusaha untuk mengendalikan setiap individu atau kelompok untuk “back to habbits”, artinya mengembalikan kelompok yang bertikai kepada norma-norma yang berlaku di daerahnya. “Back to habbits” adalah tahap pertama dalam mengupayakan pengendalian masyarakat yang bertikai. Hal ini penting, karena sebelum kita melangkah ke tahap selanjutnya, setiap kelompok harus menyadari terlebih dahulu bahwa diantara mereka terjadi situasi konflik yang melanggar norma-norma yang berlaku. Kemudian, tahap selanjutnya adalah bagaimana kita bisa melakukan pengarahan, pembinaan, atau bimbingan terhadap masyarakat. 

Sumber : muh.ilham ar-rasyid

Perbedaan Ilmu Sosial Dasar & Ilmu Budaya Dasar

Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1. Imu-ilmu Alamiah (Natural Science) bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 % benar dan 100 % salah. Contoh : Astronomi, Fisika, Biologi, Kedokteran.
2. Ilmu-ilmu sosial (Social Science) bertujuan untuk mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah . Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari waktu ke waktu. Contoh : Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropologi Sosial, Sosiologi Hukum.
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe¬ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar¬nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Inti dari tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran manusia, khususnya kebudayaan, agar daya tangkap dalam berpikir, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih baik .
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua Masalah Pokok yang dibahas dalam IBD,yaitu :
• Berbagai aspek kehidupan dan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
TUJUAN BUDAYA DASAR Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1. Mengusahaka penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Ada dua pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia : Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu : Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya , menempati ruang dan waktu. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, bekerja secara spiritual dan memehami kebenaran. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, kesadaran tentang diri sendiri. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu : Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif”. Ego diatur oleh prinsip realitas. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, menurut para ahli supergo muncul kira-kira di usia 5 tahun
B. HAKEKAT MANUSIA
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya : 1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan. 2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. 3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan. 4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri. 5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok. 6. Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut : Kebudayan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. C.A. Van peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang. Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan, yaitu sistem ideologi meliputi etika dan peraturan hukum, sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat, dan sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.
E. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
C.Kluckhon di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu : 1. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur. 2. Sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious, sadar bahwa tubuhnya lemah namum memiliki akal. 3. Sistem pengetahuan. Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens, pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri. 4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. 5. Sistem Teknologi dan Peralatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber, bersumber dari pemikiran yang cerdas. 6. Bahasa. Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens, mulanya diwujudkan dalam bentuk kode yang kemudian disempurnakan dalam bahasa lisan dan tulisan. 7. Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus, setelah mencukupi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu : Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia Disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya. Kompleks aktivitas Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, dan lain sebagainya. Hakekat waktu manusia ( WM ) Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda : ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, adapula yang berpandangan untuk masa kini. Hakekat alam manusia ( MA ) Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam. Hakekat hubungan manusia ( MN ) Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak / perubahan disebabkan oleh beberapa hal : Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat yang bersangkutan. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah : Unsur kebudayaan kebendaan Unsur yang terbukti membawa manfaat besar Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah : Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi

PENGERTIAN DAN TUJUAN, SERTA RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR

  1. Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Istilah IBD dikembang pertama kali di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanities yang berasal dari istilah bahasa inggris “The Humanities” adapun istilah humanties itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang artinya manusia, berbudaya dan halus, dengan mempelajari The Humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus, dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai manusia sebagai homo homanus atau manusia berbudaya, agar manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak meninggalkan tanggung jawabnya yang lain sebagai manusia sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof. Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam 3 kelompok besar yaitu :
  • Ilmu-Ilmu Alamiah (Natural Scince)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah, caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan, atas dasar ini lalu dibuat prediksi. hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah.
  • Ilmu-Ilmu Sosial (Social Scince)
Ilmu-ilmu sosial berjuang untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan atara manusia, untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilm-ilmu alamiah, tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran, sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari saat ke saat.
Berikut Pengertian Budaya Atau Kebudayaan Dari Beberapa Ahli :
  • E. B. Tylor, Budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
  • R. Linton, Dalam bukunya yang berjudul “The Cultural Background Of Personality” menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi dari sebuah tingkah laku dan hasil laku, yang unsur-unsur pembentuknya didukung serta diteruskan oleh anggota masyarakat tertentu.
  • Koentjaraningrat, Mengartikan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, milik diri manusia dengan belajar.
  • Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi, Mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
  • Herkovits, Kebudayaan adalah bagian dari lingkungan hidup yang diciptakan oleh manusia.
  • Takdir Alisyahbana, Mengatakan kebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir.
2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar
  • Mengusahakan kepekaan mahasiswa & masyarakat terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
  • Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
  • Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin secara ketat.
  • Menguasahakan wahana komunikasi para akademis agar mereka agar mampu berdialog  satu sama lain, dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademis diharapakan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.
3. Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), kedua masalah pokok itu adalah :
  1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusian dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The Humanities), Baik dari segi masing-masing keahlian (Disiplin), didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (Antar Bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya.
  2. Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.
Kedua Pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD (Ilmu Budaya Dasar), Nampak jelas bahwa manusia menepati posisi sentral dalam pengkajian.
Manusia tidak hanya sebagai objek pengkajian, bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama, dan bagaimana pula hubungan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD, pokok-pokok bahasa yang dikembangkan adalah :
  1. Manusia Dan Harapan
  • Kepercayaan
  • Harapan
2.  Manusia Dan Kegelisahan
  • Keterasingan
  • Kesepian
  • Ketidakpastian
3.  Manusia Dan Tanggung Jawab Serta Pengabdian
  • Kesadaran
  • Pengorbanan
4.  Manusia Dan Pandangan Hidup
  • Cita-Cita
  • Kebijakan
5.  Manusia Dan Cinta Kasih
  • Kasih Sayang
  • Kemesraan
  • Pemujaan
6.  Manusia Dan Keindahan
  • Renungan
  • Kehalusan
7.  Manusia Dan Penderitaan
  • Rasa Sakit
  • Siksaan
  • Kesengsaraan
8.  Manusia Dan Keadilan
  • Kejujuran
  • Pemulihan Nama Baik
  • Pembalasan
Dari Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang tercangkup dalam pengetahuan budaya, perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat dan lain-lainnya.
Masing-masing pokok bahasa dapat didekati dengan baik mengunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.
Definisi Kebudayaan :
Keseluruhan system gagasan, tindakan hasil karya manusia dalam kehidupan adalah sebagai inspirasi dan bakat yang dimiliki oleh manusia itu sendiri,
Kebudayaan adalah Segala tindakan yang dilandaskan dengan pembelajaran dan keterampilan seseorang dengan motivasi yang tinggi untuk mencapai sebuah tujuan yang diinginkan.
Source :
Buku IBD – via: http://elerning.gunadarma.ac.id/
Drs. H. Ahmad Musthofa, ilmu budaya dasar, cv pustaka setia, bandung 1999, Hlm 23
M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 20
Dr. Elliye M. Setiadi, M. Si. ,et al. Jakarta, kencana prenada media grup 2006, ilmu sosial dan budaya dasar. Hlm 27
E.B. Tylor (1958) The Origin Of Culture, hlm : 1
Drs. Sujarwa, manusia dan fenomena budaya. 1999, pustaka pelajar glagah, Yogyakarta, hlm : 8,9
Marly Jo Hatch, 1997, Organisation Theory, New York: Oxford University Press, hlm : 204
Ahmad Shobirin, budaya berorganisasi, 2004, STI Manajemen YKPN, jogja, hlm: 52
M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 17
M. Habib Musthopo, ilmu budaya dasar, usaha nasional, surabaya, 1983, Hlm 18

Ilmu Budaya Dasar (Manusia, hakikat manusia dan hubungan manusia dengan budaya)

A. MANUSIA
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu setiap kegiatan, atau sering disebut homo economicus(ilmu ekonomi).
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tntang unsur-unsur yang membangun manusia:
1) Manusia itu terdiri dari empat unsur yang paling terkait, yaitu :
A. Jasad : badan atau fisik manusia yang nampak pada luarnya . dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
B. Hayat : mangandung unsur hidup .
C. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
D. Nafas : kesadaran diri
2) Manusia sebagai satu kepribadin mengandung tiga unsure, yaitu :
a. Id : merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak, libido murni, atau energy psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex yang secara instingual menentukkan proses-proses ketidaksadaran (unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar. Id diatur oleh prinsip kesenangan, mencari kepuasan instingtual libidinal yang harus dipenuhi baik secara langsung melalui pengalaman seksual, atau tidak langsung melalui mimpi atau khayalan. Proses pemenuhan kepuasan secara tidak langsung disebut sebagai proses primer.
b. Ego : merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun, pada saat anak secara nyata berhubungan dengan lingkungannya. Ego diatur oleh prinsip realitas.
c. Superego : merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada umur lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara eksternal dalam diri individual, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Baik aspek negatif maupun aspek positif dari standar moral tingkah laku ini diwakilkan atau ditunjukkan oleh superego. Jadi, superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan kontrol diri melalui system imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.


B. HAKEKAT MANUSIA
a. Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa terdapat di dalam tubuh manusia, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
b. Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Selanjutnya dengan adanya perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan) dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindera, tingkatnya rendah dan terdapat pada manusia atau binatang. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya :
- Perasaan intelektual
- Perasaan estetis
- Perasaan etis
- Perasaan diri
- Perasaan sosial
- Perasaan religious
c. Makhluk biokutural, yaitu makhluk hayati yang budayati
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.
d. Mahkluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Mengapa manusia dikaitkan dengan kebudayaan ???

Karena kebudayaan termasuk warisan dari nenek moyang kita dulu,sehingga mau tidak mau manusia harus mengikuti kebudayaan yang di miliki oleh nenek moyang kita dulu.Jadi setiap manusia harus memiliki kebudayaan masing-masing dan harus membudidayakan kebudayaan dari nenek moyang kita agar tidak hilang atau punah sehingga nenek moyang kita dulu tidak kecewa oleh penerusnya.

Karena manusia tidak luput dari yang namanya kebudayaan yang turun temurun dari nenek moyang kita,sehingga kita sebagai manusia dan sebagai penerusnya harus menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan tersebut.

Karena kebudayaan merupakan hasil karya dari usaha manusia dan merupakan keseluruhan system gagasan, atau tindakan manusia. Sehingga kebudayaan sangat berkaitan dengan manusia karena setiap manusia pasti memiliki kebudayaannya masiang-masing…

Sekian dan terima kasih.

sumber : Alvino unggu rexso
Etika Memposting di Internet

Internet sebagai media interaktif memberikan kita kemudahan yang sangat besar, tidak perlu lagi kita menghabiskan banyak waktu dan uang untuk melakukan interaksi dengan orang lain. Bahkan dengan internet kita langsung bisa interaksi dengan berbagai orang sekaligus walau kita belum kenal secara visual dan bisa berasal dari mana saja di bumi ini.
Tapi juga internet memiliki banyak kelemahan, dalam interaktif perlu membangun suasana yang nyaman bagi lawan interaktif kita. Salah satu kelemahan internet sebagai media interaktif yaitu:
1. Kita tidak tahu kondisi emosi lawan interaktif,
2. Kita tidak tahu karakter lawan interaktif,
3. Kita bisa dengan tidak sengaja menyinggung perasaan seseorang.
   Istilah yang dikenal sebagai ‘netiket’ atau nettiquette. Netiket adalah etika dalam berkomunikasi dalam dunia maya, di bawah ini khusus untuk berkomunikasi dalam sebuah forum/milis:
1. Jangan Gunakan Huruf Kapital geerrrh!...
   Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati si penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan tatkala Anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi bukan? Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk memberi penegasan maksud. Tapi yang harus dicatat, gunakanlah penegasan maksud ini secukupnya saja, satu-dua kata dan jangan sampai seluruh kalimat/paragraf.
2. Kutip Seperlunya ha..ha..ha...
   Ketika anda ingin memberi tanggapan terhadap postingan seseorang dalam satu forum, maka sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang merupakan inti dari hal yang ingin anda tanggapi dan buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan akses ke forum menjadi terganggu.
3. Perlakuan Terhadap Pesan Pribadi
   Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan kepada anda secara pribadi (private message), Anda tidak sepatutnya mengirim/menjawabnya kembali ke dalam forum umum.
4. Hati-hati terhadap informasi/ berita hoax
   Tidak semua berita yang beredar di internet itu benar adanya. Seperti halnya spam, hoax juga merupakan musuh besar bagi para kebanyakan netter. Maka, sebelum anda mem-forward pastikanlah terlebih dahulu bahwa informasi yang ingin anda kirim itu adalah benar adanya. Jika tidak, maka anda dapat dianggap sebagai penyebar kebohongan yang akhirnya kepercayaan orang-orang di sekitar anda pun akan hilang.
5. Ketika ‘Harus’ Menyimpang Dari Topik (out of topic/ OOT)
   Ketika Anda ingin menyampaikan hal yang diluar topik (OOT) berilah keterangan, supaya subject dari diskusi tidak rancu.
6. Hindari Personal Attack
   Ketika anda tengah dalam situasi debat yang sengit, jangan sekali-kali Anda menjadikan kelemahan pribadi lawan sebagai senjata untuk melawan argumentasinya. Sebab, ini hanya akan menunjukkan seberapa dangkal pengetahuan anda. Lawan argumentasi hanya dengan data/fakta saja, sedikit langkah diplomasi mungkin bisa membantu. Tapi ingat, jangan sekali-kali menggunakan kepribadian lawan diskusi sebagai senjata sekalipun ia adalah orang yang Anda benci. Budayakan sikap Diskusi yang sehat, bukan debat kusir.
7. Kritik dan Saran yang Bersifat Pribadi Harus Lewat PM (Personal Message)
   Jangan mengkritik seseorang di depan forum. Ini hanya akan membuatnya rendah diri. Kritik dan saran yang diberikan pun harus bersifat konstruktif, bukan destruktif. Beda bila kritik dan saran itu ditujukan untuk anggota forum secara umum atau pihak moderator dalam rangka perbaikan sistem forum, Anda boleh mempostingnya di dalam forum selama tidak menunjuk orang per orang tertentu.
8. Dilarang menghina Agama 
   Diharapkan agar masing-masing netter tidak menghina nama Tuhan, nama nabi, Kitab Suci, Denominasi dst. untuk membenarkan keyakinannya sendiri.
9. Cara bertanya yang baik 
1. Gunakan bahasa yang sopan.
2. Jangan asumsikan bahwa Anda berhak mendapatkan jawaban.
3. Beri judul yang sesuai dan deskriptif.
4. Tulis pertanyaan anda dengan bahasa yang baik dan mudah dimengerti.
5. Buat kesimpulan setelah permasalahan anda terjawab
.
10. Jujur Dalam Mencantumkan Sumber dan/atau Penulis
   Jangan sekali-kali mengakui tulisan orang lain sebagai hasil karya pribadi anda. Walaupun tulisan itu telah anda revisi sedemikian rupa, namun mau tidak mau anda telah mengadaptasi dari milik orang lain. Oleh karenanya, anda harus mencantumkan sumber referensi tersebut. Bila anda mengutip dari sebuah situs, maka cantumkanlah nama/alamat situs tersebut. Begitupun bila situs itu ternyata juga boleh mengutip dari sumber lain yang merupakan penulis aslinya, maka anda harus mencantumkan kedua sumber tersebut, penulis asli dan situs tempat anda mengutip.
11. Bijaklah Ketika Hendak Meng-copy Sebuah Situs
   Walaupun sangat mudah untuk mengintip source code sebuah situs, tapi secara etika setidaknya anda komunikasikan terlebih dahulu dengan web master yang bersangkutan. Malah, hal ini justru bisa memberikan keuntungan lebih. Ketika sang web master menyambut baik ‘permohonan ijin’ anda untuk mempelajari source code-nya dan ada hal yang tidak anda pahami, menjadi sangat mudah untuk bertanya kepadanya.
   Penggunaan Offline Browser Tools, seperti HTTRACK atau Teleport juga harus memperhatikan beberapa hal, seperti:
* Apakah ada ketentuan Copyright?
* Apakah pemilik mengijinkan anda menyalinnya untuk penggunaan pribadi? -> Jangan mengkomersilkan!
* Jangan sampai membebani bandwith server, baik bandwith situs atau bandwith jaringan anda. Lebih-lebih
jika anda mengunduh dari tempat umum seperti warnet, maka sebaiknya jangan mengunduh pada
waktu-waktu sibuk. Pembebanan bandwith secara berlebihan akan membuat situs down dan mengganggu
akses pengguna lain dalam jaringan yang sama dengan anda.
* Jangan mencuri data yang bersifat pribadi seperti e-mail atau data rahasia perusahaan yang memang tidak
diperuntukkan kepada khalayak.
   Pernahkah anda bertanya di suatu forum atau mailing list komputer di Internet, namun tidak dijawab oleh seorang pun? Atau mungkin malah ada yang meledek anda?
Jangan kaget, cara anda bertanya dapat sangat mempengaruhi respons yang akan anda dapatkan. Jika cara anda benar, maka di forum yang sama bisa jadi malah orang-orang seperti menjadi saling berebutan untuk membantu anda.
   Anda hanya perlu menempatkan diri anda pada posisi mereka (anggota-anggota forum lainnya), dan berpikir, kira-kira pertanyaan seperti apa yang saya akan jawab dengan senang hati?
Sumber : Denozonline