Rabu, 10 Oktober 2012

Perbedaan Ilmu Sosial Dasar & Ilmu Budaya Dasar

Ilmu pengetahuan dapat dikelompokan melalui beberapa cara. Secara umum ilmu pengetahuan dikelompokan menjadi tiga yaitu ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan ilmu pengetahuan budaya atau lebih umum disebut ilmu pengetahuan humaniora. Pengelompokan ilmu pengetahuan ini yang mendasari pengembangan Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar sebagai matakuliah dasar umum yang wajib diambil oleh mahasiswa di samping matakuliah dasar umum lainnya seperti Agama, Pancasila, dan Kewiraan. Matakuliah Ilmu Sosial Dasar bukanlah merupakan suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner. Ilmu Sosial Dasar diajarkan untuk memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitamya. Dengan demikian, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kepekaan sosial yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Dengan kepekaan sosial yang dimilikinya, mahasiswa diharapkan memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di masyarakat. Sedangkan Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1. Imu-ilmu Alamiah (Natural Science) bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 % benar dan 100 % salah. Contoh : Astronomi, Fisika, Biologi, Kedokteran.
2. Ilmu-ilmu sosial (Social Science) bertujuan untuk mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah . Tapi hasil penelitiannya tidak 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya adalah keteraturan dalam hubungan antara manusia ini tidak dapat berubah dari waktu ke waktu. Contoh : Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropologi Sosial, Sosiologi Hukum.
3. Pengetahuan Budaya (The Humanities) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
penyajian Ilmu Budaya Dasar (IBD) tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pe¬ngetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan, Dengan demikian matakuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik seorang pakar dalam salah satu bidang keahlian dalam pengetahuan budaya, akan tetapi Ilmu Budaya Dasar sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitar¬nya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Inti dari tujuan matakuliah Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan wawasan pemikiran manusia, khususnya kebudayaan, agar daya tangkap dalam berpikir, persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih baik .
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Ada dua Masalah Pokok yang dibahas dalam IBD,yaitu :
• Berbagai aspek kehidupan dan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya.
• Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat
TUJUAN BUDAYA DASAR Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut Ilmu Budaya Dasar diharapkan dapat:
1. Mengusahaka penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya.
3. Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing, tidak jauh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat.
4. Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
BAB II MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Ada dua pandangan yang akan dijadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia : Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu : Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya , menempati ruang dan waktu. Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, ditandai dengan gerak. Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, bekerja secara spiritual dan memehami kebenaran. Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan, kesadaran tentang diri sendiri. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu : Id, merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif”. Ego diatur oleh prinsip realitas. Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, menurut para ahli supergo muncul kira-kira di usia 5 tahun
B. HAKEKAT MANUSIA
Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan.Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya. Kesempurnaanya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan dan kehendak yang terdapat di dalam jiwa manusia. Perasaan dalam diri manusia ada dua macam, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi adalah rangsangan jasmani melalui pancaindra. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya : 1. Perasaan intelektual, yaitu perasaan yang berkenan dengan pengetahuan. 2. Perasaan estetis, yaitu perasaan yang berkenan dengan keindahan. 3. Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenan dengan kebaikan. 4. Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri. 5. Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenan dengan kelompok. 6. Perasaan religious, yaitu perasaan yang berkenan dengan agama atau kepercayaan
D. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai berikut : Kebudayan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan lain serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat. C.A. Van peursen mengatakan bahwa kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang. Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaaan terwujud dalam tiga sistem kebudayaan, yaitu sistem ideologi meliputi etika dan peraturan hukum, sistem sosial meliputi hubungan dan kegiatan sosial dalam masyarakat, dan sistem teknologi meliputi segala perhatian serta penggunaanya sesuai dengan nilai budaya yang berlaku.
E. UNSUR – UNSUR KEBUDAYAAN
C.Kluckhon di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan universal, yaitu : 1. Sistem Religi (sistem kepercayaan). Merupakan produk manusia sebagai homo religious yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur. 2. Sistem organisasi kemasyarakatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo socious, sadar bahwa tubuhnya lemah namum memiliki akal. 3. Sistem pengetahuan. Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens, pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran sendiri. 4. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi. Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat. 5. Sistem Teknologi dan Peralatan. Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber, bersumber dari pemikiran yang cerdas. 6. Bahasa. Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens, mulanya diwujudkan dalam bentuk kode yang kemudian disempurnakan dalam bahasa lisan dan tulisan. 7. Kesenian. Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus, setelah mencukupi kebutuhan fisiknya maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai 3 wujud, yaitu : Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia Disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya. Kompleks aktivitas Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati. Wujud sebagai benda Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.
G. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, dan lain sebagainya. Hakekat waktu manusia ( WM ) Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda : ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, adapula yang berpandangan untuk masa kini. Hakekat alam manusia ( MA ) Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam. Hakekat hubungan manusia ( MN ) Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak / perubahan disebabkan oleh beberapa hal : Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya. Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat yang bersangkutan. Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah : Unsur kebudayaan kebendaan Unsur yang terbukti membawa manfaat besar Unsur yang mudah disesuaikan dengan keadaan masyarakat Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima oleh suatu masyarakat adalah : Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan Unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar