Rabu, 24 Oktober 2012

manakah yang benar kebudayaan adalah produk manusia atau manusia adalah produk kebudayaan

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


 
A. PENDAHULUAN
Manusia diciptakan Tuhan sebagai mahluk yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk-mahluk lain di dunia ini. Kesempurnaan itu karena Manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan kehendak.
Ø        Akal (ratio,cipta) berfungsi sebagai alat berfikir dan merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan akal manusia dapat menilai mana yang benar dan mana yang tidak benar. Yang benar akan diterima oleh akal dan yang salah akan ditolak oleh akal.
Ø        Perasaan (nurani,conscience, daya rasa) sebagai alat merasa, menentukan kata hati dan sumber seni. Dengan perasaan manusia dapat menilai mana yang indah dan mana yang tidak indah (jelek dan buruk).
Ø        Kehendak (desire, daya karsa) berfungsi sebagai alat memutus, menentukan kebutuhan dan sumber kegunaan. (berguna/tidak berguna , manfaat/tidak manfaat sesuai dengan baik dan benar)  fakta/peristiwa yang benar dan baik diputuskan dapat diterima berarti mempunyai nilai guna. Dan sebaliknya bila salah dan buruk berarti tidak diterima dan tidak mempunyai nilai guna.
Dalam kehidupan manusia disadari benar yang baik/indah dan berguna/bermanfaat menciptakan kepuasan, kesenangan, kebahagiaan dan kedamaian. Dan sebaliknya yang jelek/buruk dan tidak berguna/bermanfaat membuat orang tidak senang, tidak puas, tidak bahagia dan tidak ada kedamaian dan menjadi sumber keonaran, kekacauan, permusuhan, penderitaan, dan pencemaran perlu dimanusiakan kembali karena salah ARAH/salah JALAN.
Dalam 2 (dua) keadaan yang bertolak belakang ini manusia berada pada posisi sentral, artinya manusialah yang mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaaran, kebaikan, kegunaan  atau sebaliknya menciptakan kesalahan, keburukan dan kerugian
Daya rasa manusia
Sebagai makhluk yang sempurna manusia dibekali dengan daya indra dan daya rasa, daya indra diperoleh dari panca indra (mata, telinga, lidah, hidung dan kulit).  Sedangkan daya rasa terbentuk dari perasaan indrawi dan perasaan rohani. Perasaan indrawi adalah rangsangan jasmani melalui panca indra (ini terdapat juga pada hewan) , sedangkan perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia. Perasaan rohani ada 6 macam :
1.      perasaan intelektual berkaitan dengan ilmu pengetahuan
2.      perasaan estetis berkaitan dengan keindahan
3.      perasaan etis berkenaan dengan kebaikan
4.      perasaan diri berkenaan dengan harga diri
5.      perasaan sosial berkenaan dengan hidup bermasyarakat/kelompok
6.      perasaan religius berkenaan dengan keagamaan/kepercayaan kepada Tuhan

Kebutuhan Manusia
Sebagai makhluk berbudaya manusia mempunyai berbagai kebutuhan yang bervariasi. Kebutuhan tersebut tidak mungkin terpenuhi tanpa berhubungan dengan lingkungan dan manusia lain. Pada dasarnya kebutuhan manusia itu ada 3(tiga) jenis yaitu:
1.      kebutuhan jasmani (pangan, sandang,rumah, olahraga)
2.      Kebutuhan Rohani (pendidikan, hiburan, kesenian dan keagaman)
3.      kebutuhan biologis (melanjutkan keturunan untuk pengembangan keluarga/generasi)

B. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
1. Arti Etimologis Kebudayaan
Secara etimologis, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “Buddhayah” yang merupakan bentuk jamak kata Buddhi” yang berarti budi atau akal. Jadi kebudayaan sebagai hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal.
            Adapun istilah “Culture” yang merupakan istilah bahasa asing yang sama artinya dengan kebudayaan, berasal dari kata latin “Colere” artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu “Colere” atau “Culture”, diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

2. Definisi Kebudayaan
Ø      Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu.
Ø      E.B. Tylor
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan lain kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Ø      Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·        Karya, menghasilkan kebudayaan kebendaan atau jasmaniah.
·        Rasa, yang meliputi jiwa manusia, mewujudkan segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai sosial yang perlu untuk masalah-masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Di dalamnya termasuk misalnya: agama, ideology, kebatinan, kesenian, dan semua unsur yang merupakan hasil ekspresi jiwa manusia yang hidup sebagai anggota masyarakat.
·        Cipta, merupakan kemampuan mental, kemampuan berpikir orang-orang yang hidup bermasyarakat. Antara lain menghasilkan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Semua karya, rasa, dan cipta dikuasai oleh karsa yang menentukan kegunaannya agar sesuai dengan kepentingan seluruh masyarakat.
Pendapat tersebut di atas, dapat saja dipergunakan sebagai pegangan. Namun demikian, apabila dianalisis lebih lanjut, diri manusia itu sebenarnya terdiri dari  unsur materiil dan segi spiritual.
Ø        unsur materiil mengandung karya, yaitu kemampuan manusia untuk menghasilkan benda-benda maupun lain-lainnya yang berwujud benda.
Ø        unsur spiritual mengandung :
·      Cipta, yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
·      Karsa, yang menghasilkan kaidah kepercayaan, kesusilaan, kesopanan, dan hukum.
·      Rasa, yang menghasilkan keindahan.

3. Wujud Kebudayaan
Ø        Wujud Ideal
Yaitu wujud kebudayaan berupa kompleks ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan-peraturan, dsb, yang berfungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam kehidupan masyarakat atau disebut juga adat tata kelakuan
Ø        Sistem Sosial
Yaitu wujud kebudayaan sebagai kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat. Sistem sosisal terdiri dari rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat yang selalu mengikuti pola-pola tertentu berdasarkan adat tata kelakuan (adat istiadat), misalnya; gotong royong, kerjasama, dsb.
Ø        Kebudayaan Fisik
Yaitu wujud kebudayaan yang bersifat kebendaan sebagai hasil karya manusia, misalnya; pabrik baja, candi Borobudur, pesawat udara, komputer, dsb.

4. Unsur-unsur Kebudayaan
            Ada tujuh unsur kebudayaan yang bersifat universal (cultural universal) yaitu yang dapat dijumpai pada setiap kebudayaan dimana pun di dunia ini. Unsur-unsur tersebut yaitu :
1.              Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat rumah tangga, dsb)
2.              Mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi (pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dsb)
3.              Sistem kemasyarakatan (sistem kekerabatan, organisasi politik, sistem hokum, dsb)
4.              Bahasa (lisan maupun tertulis)
5.              Kesenian (seni rupa, seni suara, seni tari, dsb)
6.              Sistem pengetahuan
7.              Religi (sistem kepercayaan).

C. DIALEKTIKA MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
            Manusia dan kebudayaan pada dasarnya berhubungan secara dialektis. Ada interaksi kreatif antara manusia dan kebudayaan. Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada produk kebudayaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia. Dialektika fundamental ini terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1.        Tahap Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2.        Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3.        Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya. Misalnya; “kehadiran komputer dapat mempengaruhi persepsi masyarakat tentang pekerjaan, yakni bahwa dengan komputer, banyak pekerjaan bisa tertangani dalam waktu singkat. Orang yang sudah biasa menggunakan komputer tentu berpikir bahwa, tanpa komputer pekerjaannya akan terhambat”. 

sumber : http://jasmerahnasiku.blogspot.com/2011/11/manusia-dan-kebudayaan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar