Minggu, 29 Desember 2013

Psikologi dan Internet dalam ruang lingkup intrapersonal bab 3 (tugas)

Psikologi dan Internet dalam ruang lingkup intrapersonal bab 3 (tugas)

                                                             PENDAHULUAN

Sebagai mahasiswa yang baik ,kita dituntut untuk mengembangkan softskill. tidak hanya untuk nilai tugas atau apapun itu yang berkaitan dengan mata kuliah. Tetapi sangat jauh di dalam pemikiran kita softkill itu sangat penting untuk mengasah kemampuan kita . Didalam dunia kerja sofkill sangat dibutuhkan, apalagi dalam dunia Teknologi dan Internet karena hal itu sudah menjadi sangat popular dari usia anak-anak hingga usia dewasa, dan juga baik di lingkungan sekolah maupun dunia kerja. Jadi di sini saya akan menjelaskan tentang softkill yang berjudulkan  Teknologi Internet mulai dari pengertian, sejarah, koneksi internet dan lain-lain nya. Sehingga bagi para pembaca blog ini dapat bermanfaat dan juga mendapatkan wawan yang lebuh luas lagi.


“PSIKOLOGI DAN INTERNET DALAM RUANG LINGKUP INTRAPERSONAL”

Aspek psikologis dari pengguna internet
Pada aspek ini akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai PRO dan KONTRA nya :

# PRO : Dampak pada perkembangan fisik.
Salah satu dampak bila internet digunakan dengan tepat adalah adanya kemungkinan untuk melakukan akitivitas fisik tanpa dibatasi oleh waktu dan dapat dapat dilakukan di rumah. Seperti gameyang menggunakan dancing pad. Selain itu informasi tentang kesehatan juga memberikan dukungan terhadap gaya hidup yang sehat dan pencegahannya terhadap penyakit. Namun manfaat ini tidak langsung bisa didaptkan oleh remaja karena keterbatasan mereka dalam memahami dan menginterpretasikan informasi kesehatan yang didapatkannya. Oleh karena itu sangat dibutuhkannya orangtua sebgai pendamping agar remaja bisa menginterpretasikan informasi yang benar tentang masalah kesehatan yang dapat mendukung perkembangan fisiknya.

#KONTRA : Dampak perkembangan fisik.
Interaksi remaja dengan internet banyak mengurangi aktivitas gerak karena konsep dari internet yang memudahkan kehidupan manusia sehingga akan banyak mengurangi dalam bergerak. Saat ini para remaja sudah banyak menggunakan perantara internet. Hal tersebut menyebabkan perkembangan fisik remaja banyak mengalami physical decline, contohnya problem visual seperti kelelahan pada mata, sakit kepala dan penglihatan kabur karena remaja lebih rentan daripada orang dewasa terhadap cahaya dan radiasi yang dipancarkan dari perangkat internet.

Pemanfaatan teknologi yang baik untuk anak remaja, sebagai berikut :
Efek positif dan negative yang seolah kontradiktif membuktikan bahwa dampak dari internet sangat tergantung dari penggunanya, jusru komunikasi yang efektif antara orangtua dan remaja serta adanya bimbingan yang tepat. Sebuah scenario win-win solution, jika orangtua mengijinkan remaja untuk memaksimalkan manfaat internet sambil meminimalkan sisi negative dari internet. Para remaja berhak mendapatkan yang terbaik dari apa yang ditawarkan oleh internet, namun orang tua harus strategis dalam membimbing remaja untuk menggunakan internet dalam meningkatkan pengalaman belajar dan menghasilkan efek yang positif.
Internet ada untuk membantu kehidupan manusia. Oleh karena itu semua pihak, sebagai pemerintah, masyarakat, dan media perlu ikut bertanggung jawab menghadapi tantangan kemudahan hidup yang ditawarkan internet di masa depan. Karena hal tersebut akan berpengaruh dalam pembentukan generasi unggul di masa yang akan datang.

Dampak Positif :
1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia.
2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat.
4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi.
5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain
6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran atau penjualan.

 B. Aspek demografis dari individu pengguna internet
Komponen demografi seperti gender, usia, budaya, dan sociocultural telah diteliti  kaitannya dengan interaksi manusia dan internet oleh beberapa ahli cyberpsychology. Penelitian dari Li & Kirkup (2007), menunjukkan bahwa para pelajar sekolah di Eropa mempunyai pengalaman lebih dini dalam melakukan interaksi dengan internet dibandingkan para pelajar usia sekolah di Asia. Selain karena internet memang pertama kali ditemukan dan dikembangkan di negara-negara barat, hal ini juga disebabkan kecepatan akses internet di Eropa yang jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan akses internet di Asia.

Kemudian, para pelajar di Eropa juga cenderung menggunakan internet untuk keperluan mencari sumber-sumber untuk bahan belajar, sementara pelajar di Asia lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang bersifat pribadi seperti bermain gamedan menjalin hubungan interpersonal. Hal ini disebabkan karena sistem pembelajaran di Eropa yang lebih terbuka dalam mensyaratkan berbagai sumber ajar yang tersedia baik offline maupun online. Sedangkan sistem pembelajaran di Asia masih menempatkan sumber-sumber seperti buku-buku dan materi dari guru sebagai sumber pengetahuan yang lebih dihormati dibandingkan sumber-sumber dari internet. Budaya individualist pada masyarakat Eropa dan budaya kolektivis di Asia juga memengaruhi bagaimana mereka bersikap terhadap hubungan interpersonal secara online. Di mana dalam budaya kolektivis, menjalin hubungan interpersonal dan berkomunikasi dengan siapa saja mempunyai arti yang sangat penting; sementara pada budaya individualist berlaku sebaliknya.

# Pengaruh Gender dan Usia
Sementara itu, berdasarkan gender, baik pria maupun wanita pada kedua budaya sudah mulai menyadari kesetaraan gender dalam hal mengakses internet pada usia universitas. Hanya saja, pola pengaksesan internet pada wanita lebih cenderung digunakan untuk keperluan belajar, sementara pria cenderung lebih banyak menggunakannya untuk kepentingan pribadi seperti bersosialisasi dan bermain game. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh menurunnya perhatian pria kepada hal-hal yang bersifat akademik maupun pencapaian prestasi akademik akhir-akhir ini. Meskipun kedua gender setara dalam kepuasan berinteraksinya dengan internet, namun pria lebih percaya diri dengan kemampuannya menggunakan internet dibandingkan wanita. Kemudian, pria juga lebih banyak menghabiskan waktunya di internet dalam hal email, chatting dan game dibandingkan wanita. Berdasarkan penelitian dari Thayer & Ray (2006), wanita lebih menyenangi berhubungan secara offline atau jika pun harus online hanya akan berkomunikasi dengan kerabat dan teman-teman yang dikenalnya. Sehingga tidak heran jika di situs-situs chatting, seperti http://worldofchat.co.uk misalnya, kebanyakan user-nya adalah pria, sementra user wanitanya sangat sedikit.

Terakhir, berdasarkan usia, para pelajar dengan budaya barat terutama para pria telah berinteraksi dengan komputer sejak usia dini. Sementara mayoritas pelajar di Asia mengenal komputer pertama kali pada usia sekolah menengah atau di bangku universitas (Li & Kirkup, 2007). Kemudian Thayer & Ray (2006), menambahkan bahwa dalam melakukan komunikasi di internet, pada usia lebih muda, orang cenderung untuk lebih terbuka dan menikmati menjalin hubungan interpersonal dengan orang-orang asing dan teman-temannya. Sementara orang-orang pada usia menengah lebih memilih berikteraksi dengan orang-orang di lingkungan kerjanya, dan pada dewasa akhir cenderung berkomunikasi online dengan teman-teman yang dikenalnya saja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh gender, usia, dan budaya dalam interaksi manusia dan internet. Dimana gender memengaruhi manusia dalam hal pola interaksinya dengan internet, sementara usia memengaruhi manusia dalam hal pengenalan terhadap internet dan cara berkomunikasi di internet, sedangkan budaya memengaruhi seluruh aspek-aspek dalam interaksi antara manusia dan internet.

KESIMPULAN
Sejalan dengan meningkatnya peranan informasi dalam bisnis maupun teknologi, akses terhadap sumber dan jaringan informasi menjadi semakin penting bagi para profesional. Internet adalah jaringan informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat dan pada saat ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga sudah seharusnya para profesional mengenal manfaat apa yang dapat diperoleh melalui jaringan ini.

Sumber :
http://dukunganmoralanakindigo.blogspot.com/2011/11/tugas-psikologi-internet.html
http://putriraturetno.blogspot.com/2011/11/aspek-psikologis-teknologi-internet.html
http://ssitirohani.blogspot.com/2013_10_01_archive.html
http://worldofchat.co.uk

http://www.communicationcache.com/uploads/1/0/8/8/10887248/online_communication_preferences_across_age_gender_and_duration_of_internet_use.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar