Definisi
komunikasi
Kehidupan manusia di dunia tidak dapat
dilepaskan dari aktivitas komunikasi karena komunikasi merupakan bagian
integral dari sistem dan tatanan kehidupan sosial manusia dan masyarakat.
Aktivitas komunikasi dapat dilihat pada setiap aspek kehidupan sehari-hari
manusia yaitu sejak dari bangun tidur sampai manusia beranjak tidur pada malam
hari. Bisa dipastikan sebagian besar dari kegiatan kehidupan kita mengunakan
komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal. Namun, apa yang dimaksud
dengan komunikasi itu sendiri ?
Pawito dan C Sardjono (1994 : 12)
mencoba mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dengan mana suatu pesan
dipindahkan atau dioperkan (lewat suatu saluran) dari suatu sumber kepada
penerima dengan maksud mengubah perilaku, perubahan dalam pengetahuan, sikap
dan atau perilaku overt lainnya.
Sekurang-kurangnya didapati empat unsur utama dalam model komunikasi yaitu
sumber (the source), pesan (the message), saluran (the channel) dan penerima (the receiver).
Wilbur
Schramm menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut :
“Komunikasi berasal dari
kata-kata (bahasa) Latin communis
yang berarti umum (common) atau
bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes)
dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap.
Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan
para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya
adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian
(pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu” (Suprapto, 2006 : 2-3).
Dari uraian tersebut, definisi
komunikasi menurut Schramm tampak lebih cenderung mengarah pada sejauhmana
keefektifan proses berbagi antarpelaku komunikasi. Schramm melihat sebuah
komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang berhasil melahirkan kebersamaan (commonness), kesepahaman antara sumber (source) dengan penerima (audience)-nya. Menurutnya, sebuah
komunikasi akan benar-benar efektif apabila audience
menerima pesan, pengertian dan lain-lain persis sama seperti apa yang
dikehendaki oleh penyampai.
Pakar komunikasi lain, Joseph A
Devito mengemukakan komunikasi sebagai transaksi. Transaksi yang dimaksudkannya
bahwa komunikasi merupakan suatu proses dimana komponen-komponennya saling
terkait dan bahwa para komunikatornya beraksi dan bereaksi sebagai suatu
kesatuan dan keseluruhan. Dalam setiap proses transaksi, setiap elemen
berkaitan secara integral dengan elemen lain (Suprapto, 2006 : 5).
Sebagai
proses, kata Smith, komunikasi sekaligus bersifat khas dan umum, sempit dan
luas dalam ruang lingkupnya. Dirinya menguraikan :
“Komunikasi antarmanusia
merupakan suatu rangkaian proses yang halus dan sederhana. Selalu dipenuhi
dengan berbagai unsur-sinyal, sandi, arti tak peduli bagaimana sederhananya
sebuah pesan atau kegiatan itu. Komunikasi antarmanusia juga merupakan
rangkaian proses yang beraneka ragam. Ia dapat menggunakan beratus-ratus alat
yang berbeda, baik kata maupun isyarat ataupun kartu berlubang baik berupa
percakapan pribadi maupun melalui media massa dengan audience
di seluruh dunia…ketika manusia berinteraksi saat itulah mereka berkomunikasi…saat
orang mengawasi orang lain, mereka melakukan melalui komunikasi” (Blake dan
Haroldsen, 2003 : 2-3).
Sedangkan,
Larry A Samovar, Richard E Porter dan Nemi C Janin dalam bukunya Understanding Intercultural Communication
mendefinisikan komunikasi sebagai berikut :
“Communication is
defined as a two way on going, berhaviour affecting process in which one person
(a source) intentionally encodes and transmits a message throught a channel to
an intended audience (receiver) in order to induce a particular attitude or
behaviour” (Purwasito, 2003 : 198).
sriherwindya.staff.uns.ac.id/files/2010/07/definisi.doc
Dimensi-dimensi komunikasi
Dimensi komunikasi terdiri dari:
a . Isi: apa yang dibicarakan dalam
komunikasi antara satu orang dengan orang yang lain atau bahkan lebih.
b . Kebisingan: tinggi rendahnya
suara yaang terdengar dalam melakukan komunikasi.
c . Jaringan: sampai sejauh mana
seseorang meluaskan jangkauan informasinya dalam melakukkan komunikasi diantaranya ada komunikasi yang bergantung pada (jaringan satelit).
d . Arah: komunikasi satu arah yang
hanya ada satu orang berbicara menyampaikan infomasi untuk satu orang atau
lebih contohnya promosi produk tertentu atau guru dikelas. Komunikasi 2 arah
adalah adanya interaksi antara satu orang menyampaikan informasi satu orang
atau lebih juga ikut berbicara sehingga terciptanya interaksi tiktok untuk
menyampaikan beberapa informasi.
http://andayuni.blogspot.com/2013/09/komunikasi-dan-kepemimpinan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar