Definisi
Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan
dan perbuatan seseorang.
Pengaruh adalah “daya yang ada atau
timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak kepercayaan
dan perbuatan seseorang” (Depdikbud, 2001:845).
WJS.Poerwardaminta berpendapat bahwa
pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
berkekuatan dan berpengaruh terhadap orang lain (Poerwardaminta:731).
Bila ditinjau dari pengertian
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
adalah sebagai suatu daya yang ada
atau timbul dari suatu hal yang memiliki
akibat atau hasil dan dampak yang
ada.
Perubahan merupakan peralihan kondisi yang tadinya buruk, menjadi baik. Masyarakat yang berubah adalah masyarakat yang terdiri dari individu berkepribadian (personality) baik. Personality tidak dibentuk dari performance dan style seseorang, melainkan dari adanya daya intelektual dan perbuatan. Selanjutnya, tidak hanya membentuk saja, tapi juga disertai upaya menjadikan personality tersebut berkualitas.
Oleh karena itu kunci perubahan masyarakat adalah membentuk daya intelektual dan perbuatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sehingga terjadilah perubahan perilaku yang secara otomatis diikuti dengan perubahan masyarakat.
Dalam hal ini P2KP memberikan kontribusi bagi perbaikan masyarakat dengan mengupayakan pemulihan kembali nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki (perilaku), yaitu keadilan, kejujuran, keikhlasan, kepercayaan dan kepedulian sebagai manusia sejati.
Perilaku yang akan menjadi kunci perubahan di masyarakat adalah sikap yang mampu melalui berbagai benturan dengan gemilang, adanya kepercayaan diri tanpa batas, dan tekad untuk terus berjuang hingga titik nadi. Perubahan masyarakat akan berimplikasi terhadap perubahan individu, karena di dalamnya ada interaksi sebagai kontrol sosial yang dapat mendidik manusia.
Paradigma P2KP bahwa masyarakat memiliki banyak tambang potensi sumber daya dan orang-orang berkualitas, jujur, dan dapat dipercaya, adalah idealisme yang harus diimplementasikan. Karena dengan menggali dan membuka peluang munculnya orang-orang jujur dan dapat dipercaya akan lebih menjamin kemajuan masyarakat. (Arul Syach, KMW IX P2KP-2 Sulawesi Tenggara;Nina/Reza).
Bagaimana Mempengaruhi Orang Lain
1. Minta orang tersebut melakukan sesuatu untuk anda.
Jika seseorang membantu Anda, mereka cenderung untuk berpikir bahwa Anda patut untuk diberikan bantuan, dan ditentukan bahwa karena hal itu mereka pasti menyukai Anda. Benjamin frankli: Mereka yang pernah melakukan kebaikan untukmu akan lebih siap untuk menolongmu lagi di masa depan. Daripada mereka yg belum pernah membantumu.
2. Mintalah sesuatu yang lebih tinggi daripada yang ada inginkan/butuhkan.
Contoh: Meminjam uang Rp.1500 dan dia tidak bisa memenuhi karena permintaan dengan jumlah tinggi. Maka dari itu turunkan jumlah menjadi RP.500 untuk jumlah yang ingin anda pinjam. Penurunan drastis dari jumlah yg anda minta. Sehingga nilai yang anda minta seolah-olah terlihat lebih kecil. Dan yg kedua adalah rasa tidak enak yang mungkin timbul dari dalam diri orang tersebut ketika menolak permintaan anda yang pertama kali, dan tidak enak untuk menolaknya lagi di permintaan kedua.
3. Sebut namanya dalam percakapan.
Jika seseorang mendengar namanya disebut, ia akan lebih memperhatikan lawan bicaranya. Efek lainnya, ia juga akan merasa di hargai dan hal ini membuatnya sedikit lebih mudah untuk menuruti permintaan anda.
4. Berikan pujian.
Pujian bisa menjadi senjata yang ampuh untuk mempengaruhi orang lain sepanjang digunakan dengan tepat. Berikanlah pujian yang tulus dan rasional sesuai dengan kenyataan.
5. Manfaatkan kelelahan seseorang
Ajukan permintaan atau pernyataan ketika seseorang sedang dalam kondisi lelah fisik maupun mental. Dalam keadaan ini, ketika anda mengajukan sesuatu untuk di minta, lawan bicara anda biasanya tidak akan langsung menjawab karena ia tidak bisa berpikir dalam keadaan lelah, ia kemungkinan besar akan memberi keputusan di esok harinya.
6. Mintalah sesuatu yg tidak bisa ia tolak atau segan untuk menolaknya.
Kemungkinan besar teknik ini akan berhasil, dan dengan jeda yang tepat serta gaya bicara yang pas, anda bisa meningkatkan kadar permintaan anda pada orang tersebut.
7. Diam. Jangan koreksi saat dia melakukan kesalahan.
Mengoreksi kesalahan orang lain bisa memperkuat timbulnya rasa tidak setuju dan tidak percaya satu sama lain.
8. Anggukkan kepala.
Anggukkan kepala ketika mendengarkan ia berbicara. Lama-lama hal ini akan menimbulkan sinkronisasi dan mirroring. Hasilnya secara tidak sadar lawan bicara anda akan lebih percaya terhadap apa yang anda katakan.
Bentuk-bentuk
Perubahan Perilaku
a)Perubahan alamiah (natural
change): Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara
alamiah
b)Perubahan terencana (planned
change): Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan
c)Kesiapan berubah (Readiness to
change): Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada
diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap
individu.
Pendekatan
Untuk Mengubah Perilaku
a.Informasi
b.Pemasaran
c.Insentif
d.Restriksi(memberikan pembatasan
untuk mencegah perilaku tertentu)
e.Indoktrinasi (Memberikan paksaan
untuk perilaku tertentu)
f.Peraturan
Strategi
Perubahan Perilaku
a)Inforcement
(Paksaan)
-Perubahan perilaku dilakukan dengan
paksaan, dan atau menggunakan peraturan atau perundangan.
-Menghasilkan perubahan perilaku
yang cepat, tetapi untuk sementara (tidak langgeng)
b)Persuasi
Dapat dilakukan dengan persuasi
melalui pesan, diskusi dan argumentasi. Melalui
pesan seperti jangan makan babi
karna bisa menim
bukkan penyakit H1N1. Melalui
diskusi seperti diskusi tentang
abortus yang membahayakan jika digunakan untuk
alasan yang tidak baik
Strategi ini dengan penyediaan
sarana dan prasarana yang mendukung. Dengan penyediaan sarana dan prasarana ini
akan meningkatkan Knowledge (pengetahuan) Untuk melakukan strategi ini
mmeerlukan beberapa proses yakni kesediaan, identifikasi dan internalisasi.
Ketika ada rangsangan yang
dipengaruhi oleh pengetahuan dan keyakinan akan menimbulkan aksi dan kemudian hal
itu menjadikan perbahan perilaku.
d)Education
Perubahan perilaku dilakukan melalui
proses pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan.
Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama
https://adingpintar.files.wordpress.com/2012/03/perubahan-perilaku.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar