Rabu, 30 Desember 2015

#SIP Artificial Inteligent (Kecerdasan buatan)

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.

 Menurut John McCarthy (dalam Dahria, 2008), artificial intelligence berfungsi untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat meniru perilaku manusia. Setiawan (dalam Achmad, 2006) mengatakan artificial intelligence adalah cabang ilmu computer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku kecerdasan. Banyak ahli yang mengatakan pula bahwa artificial intelligence memiliki hubungan dengan du aide dasar, yaitu menyangkut studi proses berpikir manusia dan mempresentasikan proses tersebut melalui sebuah mesin seperti computer dan robot.

Sejarah Artificial Intelligence 
Pada awal abad 20, seorang penemu asal spanyol, Torres y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat men’skak-mat’ raja lawannya dengan sebuah ratu dan raja. Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai segera setelah ditemukannya computer digital. Artikel ilmiah pertama tentang kecerdasan buatan ditulis oleh Alan Turing pada tahun1950, dan kelompom riset pertama dibentuk pada tahun 1954 di Carnegie Mellon University oleh Allen Newell and Herbert Simon. Namun, bidang kecerdasan buatan baru dianggap sebagai bidang tersendiri pada tahun 1956 dalam konferensi Dartmouth, dimana 10 peneliti muda mimpi mempergunakan computer untuk membuat model cara berfikir manusia.


Perkembangan dan Aplikasinya
Jaman “batu” (1943-1956)
  1. Awal kerja JST dan logika
  2. Teori Logika (Alan Newell and Herbert Simon)
  3. Kelahiran AI: Dartmouth workshop – summer 1956
  4. John McCarthy’s memberi nama bidang: artificial intelligence
Awal antusias, harapan besar (1952-1969)
  1. McCarthy (1958)
  2. mendefinisikan Lisp
  3. menemukan time-sharing
  4. Advice Taker
  5. Pembelajaran tanpa pengetahuan
  6. Pemodelan JST
  7. Pembelajaran Evolusioner
  8. Samuel’s checkers player: pembelajaran
  9. Metode resolusi Robinson.
  10. Minsky: the microworlds (e.g. the block’s world).
  11. Banyak demonstrasi kecil ttg perilaku “intelligent”
  12. Prediksi over-optimistic Simon
Masa Gelap (1966-1973)
  1. AI tidak mengalami perkembangan: ledakan perkembangan combinatorial
  2. Fakta bahwa suatu program bisa mendapatkan suatu solusi secara prinsip tidak berarti bahwa program memuat beberapa mekanisme yang dibutuhkan untuk mendapatkannya secara praktis.
  3. Kegagalan dari pendekatan terjemahan bahasa alami berbasis pada grammars sederhana dan kamus kata.
  4. Penterjemahan kembali yang populer English->Russian->English
  5. Penemuan untuk pemrosesan bahasa natural dihentikan.
  6. Kegagalan perceptron untuk belajar dari fungsi sederhana sebagaimana disjunctive/eksclusive OR.
  7. Penelitian pada JST dihentikan.
  8. Realisasi dari kesukaran dalam proses learning dan keterbatasan dari metode yang dieksplorasi
  9. Konsep pembelajaran simbolik (Winston’s influential thesis, 1972)
Renaissance (1969-1979)
  1. Perubahan pada paradigma penyelesaian:
  2. Dari penyelesaian masalah berbasis “search-based” menjadi  penyelesaian masalah berbasis pengetahuan.
  3. Sistem pakar pertama
  4. Dendral: menginferensi struktur molecular dari informasi yang disediakan oleh spektrometer massa.
  5. Mycin: diagnoses blood infections
  6. Prospector: merekomendasikan eksplorasi pengeboran pada lokasi geologi yang menyediakan suatu deposit mineral  molybdenum.
Era Industrial (1980-sekarang)
  1. Sukses pertama Sistem Pakar secara komersial.The.
  2. Many AI companies.
  3. Eksplorasi dari strategi pembelajarqan yqang bermacam-macam (Explanation-based learning, Case-based Reasoning, Genetic algorithms, Neural networks, etc.)
Kembalinya neural networks (1986-sekarang)
  1. Penggalian kembali algoritma learning back propagation untuk neural networks yang pertama dikenalkan dalam tahun 1969 oleh Bryson and Ho.
  2. Banyak aplikasi sukses dari Neural Networks.
  3. Kehilangan respek terhadap sulitnya membangun sistem pakar (macetnya knowledge acquisition).
Kematangan (1987-sekarang)
  1. Perubahan dalam cakupan dan metodologi penelitian bidang Kecerdasan Buatan:
  2. Membangun di atas teori yang ada, bukan cuma mengusulkan teori baru;
  3. berbasis klaim pada theorema dan eksperimen, bukan pada intuisi;
  4. menunjukkan relevansi ke aplikasi nyata, bukan pada contoh “mainan”
Agent Cerdas (1995-sekarang)
  1. Realisasi yang pada mulanya dipisahkan dalam sub dari Kecerdasan Buatan (speech recognition, problem solving and planning, robotics, computer vision, machine learning, knowledge representation, etc.) perlu direorganisasi bilamana hasil-hasilnya diikat bersama-sama kedalam suatu desain agent tunggal. Suatu proses reintegrasi dari sub-area yang berbeda dari KB untuk membentuk “whole agent”:
  2. agent perspective” of AI
  3. agent architectures(e.g. SOAR, Disciple);
  4. multi-agent systems;
  5. agent untuk aplikasi tipe-tipe yang berbeda, web agents.
Hubungan Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia.
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.

Referensi:       
Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003, Yogyakarta
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buaran. Jurnal SAINTIKOM, 5-2.
Laurene Fauset, “Fundamental of Neural Network”, Prentice Hall, 2000
Jones, Tim. (2009). Artificial intelligence : a systems approach. Canada : Jones and Bartlett Publishers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar