Seperti yang sudah kita ketahui artificial intelligence adalah
salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer)
dapat melakukan pekerjaan seperti bahkan terkadang sebaik yang dilakukan
oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi
yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan
kecerdasan manusia.
Sedangkan sistem pakar adalah program komputer yang berusaha untuk
mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Heuristik
adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan
baik. Sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang seringkali)
disebut insinyur pengetahuan (Knowledge Engineer) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Sistem pakar adalah program konsultasi (advisory) yang
mencoba untuk meniru proses penalaran seorang pakar atau ahli dalam
memecahkan masalah yang rumit. Sistem pakar merupakan aplikasi artificial intelligence yang paling banyak .
Menurut Achmad (2006), sistem pakar adalah usaha untuk menirukan
seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil
keputusan yang mapu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang
pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Artificial Intelligence dan Expert System adalah dua usaha yang saling berkaitan. Dimana expert system berusaha
untuk mengadopsi pikiran manusia ke dalam computer, agar computer dapat
menyelesaikan masalah dengan meniru kerja manusia.
Kaitan Artificial Intelligence dan Expert System
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan, yaitu dengan
menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer dan meyimpan
pengetahuan di dalam komputer sehingga memungkinkan user dapat
berkonsultasi layaknya dengan pakar manusia. Program konsultasi tersebut
mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar dalam memecahkan
masalah yang rumit. Sistem pakar disebut juga sebagai aplikasi atau
sistem kecerdasan buatan yang banyak dikembangkan dan paling banyak
digunakan. Di dalam kecerdasan buatan terdapat dua bagian utama yang
dibutuhkan yaitu Knowledge Base dan Inference Engine.
Lingkup utama dalam kecerdasan buatan salah satunya adalah sistem pakar.
Di dalam sistem pakar sendiri terdapat tiga bagian utama, yaitu Knowledge Base dan Working Memory yang diolah dalam Inference Engine sehingga menghasilkan suatu pemecahan atas suatu masalah.
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966,
yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang
bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini
adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya,
dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran
dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional ELIZA
melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan
output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang
dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.
NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai jaringan syaraf atau jaring syaraf). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai jaringan syaraf atau jaring syaraf). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.
Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam
menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas
kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong
connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan
manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja
1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa
Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis
data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output
yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk
digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai
tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random
noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih
seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang
dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada
akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan
teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk
teks yang tidak disajikan pada training set.
Referensi:
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Tanggerang: Graha Ilmu.
Mc.Leod .R., Schell. G.P. (2008). Sistem informasi manajemen (ed 10). Salemba Empat: Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar