Rabu, 30 Desember 2015

#SIP Desain Aplikasi

Haiiiii selamat pagi, siang, sore, malam dan subuh..
Saya akan menjelaskan contoh desain aplikasi dalam sistem pakar yang berhubungan dengan ilmu psikologi tentang artificial intelligence (AI) dan dalam AI terdapat sistem pakar, karena AI banyak dikembangkan manusia ke dalam sistem pakar. Untuk postingan  kali ini saya akan menunjukkan rancangan dalam pembuatan sistem pakar. Sistem pakar ini berkaitan dengan gangguan-gangguan psikologis manusia yang salah satunya adalah dan saya memilih tentang ‘Autis’ Nah apasih Autis itu? mari sama sama kita lihat pengertiannya
 
Autisme 
Autisme adalah ganguan perkembangan kompleks pada fungsi otak yang disertai dengan defisit intelektual dan perilaku dalam rentang dan keparahan yang luas. Autisme dapat dilihat selama masa bayi dan awal masa kanak-kanak terutama sejak usia 18 sampai 30 bulan. Autisme terjadi pada 1 : 2500 anak, sekitar empat kali lebih sering pada lelaki dibanding perempuan (meskipun perempuan biasanya terkena lebih parah), dan autism dapat terjadi pada sapa saja tidak berhubungan dengan tingkat sosioekonomi, rasa atau pendidikan orang tua. 
Sudah sejak tahun 1938, dr. Leo Keanner (seorang dokter spesialis penyakit jiwa) melaporkan bahwa dia telah mendiagnosa dan mengobati pasien dengan sindroma autisme yang dia sebut infantile Autisme. Untuk menghormatinya, autisme disebut juga sindroma keanner. Dengan gejala tidak mampu bersosialisasi, mengalami kesulitan menggunakan bahasa, berperilaku berulang-ulang, serta bereaksi terhadap rangsangan sekitarnya.
Beberapa penyebab Autis : 
  1. Kelainan kromosom pada anak
  2. Cedera otak 
  3. Berkembang aphasia 
  4. Defisit pada sistem pengaktifan retikulum 
  5. Keadaan yang tidak menguntungkan antara faktor-faktor psikogenik dan perkembangan saraf 
  6. Perubahan struktur serebellum 
  7. Pengaruh virus selama ibu hamil, seperti rubella, toxo, herpes.
  8. Pola makan yang tidak baik
  9. Pendarahan 
  10. Keracunan makanan 
Kriteria Diagnostik Autisme
National Autism Society Amerika serikat (1978) memberikan beberapa kriteria gangguan yang disepakati menggambarkan terjadinya autisme : 
  1. Tidak terpenuhinya tahapan dan tugas perkembangan yang seharusnya
  2. Terganggunya respons terhadap stimuli sensori 
  3. Hambatan dalam kapasitas wicara, bahasa, dan kognitif 
  4. Hambatan dalam relasi interpersonal dengan orang lain, kejadian dan objek. 
Diagnosis dapat ditegakkan jika ciri-ciri ini tampak sebelum usia 30 bulan.
Kriteria diagnostik DSM IV-TR (American Psychiatric Association, 2000) yang menggunakan istilah autistic disorder. Ada tiga kriteria gangguan autisme meliputi tiga set deskripsi perilaku.
1. Interaksi Sosial (minimal 2):
  • Tidak mampu menjalin interaksi sosial non verbal: kontak mata, ekspresi wajah, dan gerak tubuh pada saat sedang interaksi sosial 
  • Kesulitan dalam mengembangkan hubungan dengan teman sebaya
  • Tidak ada rasa empati, kurang peduli dengan kepentingan orang lain
  • Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional dengan 2 arah
2. Komunikasi Sosial (minimal 1):
  • Keterlambatan dalam pengembangan bahasa lisan, dan tidak berusaha mengimbangi melalui gerakan non verbal 
  • Bisa bicara tapi tidak untuk komunikasi/inisiasi, egosentris
  • Mempunyai bahasa yang aneh & diulang-ulang 
  • Cara bermain kurang bervariasi, kurang imitasi sosial yang sesuai dengan tingkat perkembangannya 
3. Perilaku, minat dan bermain imaginatif (minimal 1): 
  • Mempertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan, baik intensitas dan fokusnya 
  • Terpaku pada suatu kegiatan ritualistik/rutinitas yang tidak berguna 
  • Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan berulang-ulang. Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian tertentu dari suatu benda 
Untuk memenuhi syarat diagnosis, harus ada setidaknya 6 gejala, dengan setidaknya dua dari kriteria set pertama dan satu dari masing-masing set kedua dan ketiga tersebut. 
Langkah-langkah mencegah Autis pada anak
Upaya pencegahan autis pada anak bertujuan agar gangguan perilaku yang terjadi tidak semakin parah dan bukan untuk mencegah terjadinya autis. Upaya pencegahan tersebut berdasarkan teori penyebab ataupun penelitian faktor risiko autis. Pencegahan ini dapat dilakukan sedini mungkin yaitu sejak : 
1. Pencegahan sejak kehamilan Untuk mencegah ganguan perkembangan sejak kehamilan, anda harus melihat dan mengamati penyebab dan faktor risiko terjadinya gangguan perkembangan janin sejak dalam kehamilan. Untuk mengurangi atau menghindari risiko yang bisa timbul dalam kehamilan dapat melalui beberapa cara, diantaranya : 
  • Periksa dan konsultasi ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan lebih awal, kalau perlu berkonsultasi sejak merencanakan kehamlan. Melakukan pemeriksaan screening secara lengkap terutama infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis). Periksa dan konsultasi ke dokter secara rutin dan berkala, dan selalu mengikuti nasihat dan petunjuk dokter. 
  • Bila terdapat pendarahan segera perksa ke dokter kandungan. Pendarahan pada wal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur. Bayi premature dan berat bayi lahir rendah berpotensi tinggi resiko terhadap terjadinya autis dan gangguan bahasa lainnya. 
  • Berhati-hati dalam mengkonsumsi obat selama kehamilan. Terutama untuk obat-obatan yang diminum selama kehamilan trimester pertama. Sebaiknya ibu mulai menghindari asap rokok atau debu sejak usia di atas 3 bulan. Hindari makanan yang terbuat dari bahan kimiawi selama kehamilan. 
2. Pencegahan saat persalinan Persalinan adalah periode yang paling menentukan dalam kehidupan bayi selanjutnya. Bila terjadi gangguan saat persalinan akan berdampak pada kualitas hidup anak. Oleh karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meminimalisasi terjadinya gangguan perkembangan dan perilaku anak bila lahir, yaitu : 
  • Melakukan konsultasi dengan dokter spesialis kandungan dan kebidanan tentang rencana persalinan.
  • Dapatkan informasi secara jelas dan lengkap tentang resiko yang bisa terjadi selama persalinan. 
  • Bila terdapat resiko dalam persalinan harus diantisipasi sebelumnya, baik bantuan dokter spesialis anak saat persalinan atau sarana perawatan NICY (Neonatologi Intensive Care Unit) bila dibutuhkan 
3. Pencegahan Sejak Usia Bayi Setelah masuk usia bayi terdapat beberapa faktor resiko yang harus diwaspadai dan dilakukan upaya pencegahannya yaitu :
  • Amati gangguan saluran cerna pada bayi sejak lahir karena gangguan saluran cerna yang berkepanjangan dapat mengganggu fungsi otak yang akhirnya mempengaruhi perkembangan perilaku anak.
  • Bila terdapat kesulitan kenaikan berat badan, harus diwaspadai dan dicari penyebabnya 
  • Bila bila terjadi gangguan neurologi atau syaraf seperti trauma kepala, kejang (bukan kejang demam sederhana) maka kita harus lebih cermat mendeteksi secara dini gangguan perkembangan.
  • Bila didapatkan penyimpangan gangguan perkembangan khususnya yang mengarah pada gangguan perkembangan dan perilaku, maka sebaiknya dilakukan konsultasi sejak dini kepada ahlinya untuk menentukan diagnosis dan intervensi sejak dini. 
Bagaimana penanganan untuk anak autis? 
Ada berbagai terapi untuk menangani anak autis, sebagaimana dijelaskan di bawah ini : 
1. Applied Behavioral Analysis (ABA). Teknik ABA ini memiliki beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan, yaitu :
  • One on one. Satu terapis untuk menangani satu anak 
  • Kepatuhan (compliance) dan kontak mata 
  • Siklus dari Discrete Trial Training, tahap ini dimulai dengan member instruksi dan diakhiri dengan pemberian imbalan 
  • Fading. Mengarahkan anak ke perilaku target dengan pemberian banyak contoh dan makin lama contoh makin dikurangi secara bertahap 
  • Shaping. Pemberian tahap-tahap pada satu perilaku yang diharapkan semakin lama semakin mendekati tujuan.
  • Chaining. Mengajarkan suatu perilaku yang kompleks, kemudian dipecah menjadi beberapa aktivitas ringan yang disusun secara berurutan. 
  • Discrimination training. Tahap identifikasi dengan adanya pembanding yang mana satu item sudah d label benar, yang kemudian ditambah secara bertahap. 
  • Mengajarkan pada anak konsep warna, bentuk, huruf, angka, dan lain-lain. 
2. Terapi Wicara 
Hampir semua anak dengan autisme mempunyai kesulitan dalam bicara dan berbahasa. Biasanya hal inilah yang paling menonjol, banyak pula individu autistik yang non-verbal atau kemampuan bicaranya sangat kurang. Kadang-kadang bicaranya cukup berkembang, namun mereka tidak mampu untuk memakai bicaranya untuk berkomunikasi/berinteraksi dengan orang lain. Dalam hal ini terapi wicara dan berbahasa akan sangat menolong.
 3. Terapi Okupasi 
Hampir semua anak autistik mempunyai keterlambatan dalam perkembangan motorik halus. Gerak-geriknya kaku dan kasar, mereka kesulitan untuk memegang pinsil dengan cara yang benar, kesulitan untuk memegang sendok dan menyuap makanan kemulutnya, dan lain sebagainya. Dalam hal ini terapi okupasi sangat penting untuk melatih mempergunakan otot -otot halusnya dengan benar. 
4. Terapi Fisik 
Autisme adalah suatu gangguan perkembangan pervasif. Banyak diantara individu autistik mempunyai gangguan perkembangan dalam motorik kasarnya. Kadang-kadang tonus ototnya lembek sehingga jalannya kurang kuat. Keseimbangan tubuhnya kurang bagus. Fisioterapi dan terapi integrasi sensoris akan sangat banyak menolong untuk menguatkan otot-ototnya dan memperbaiki keseimbangan tubuhnya. 
 5. Terapi Sosial 
Kekurangan yang paling mendasar bagi individu autisme adalah dalam bidang komunikasi dan interaksi. Banyak anak-anak ini membutuhkan pertolongan dalam ketrampilan berkomunikasi 2 arah, membuat teman dan main bersama ditempat bermain. Seorang terqapis sosial membantu dengan memberikan fasilitas pada mereka untuk bergaul dengan teman-teman sebaya dan mengajari cara2nya. 
Tips memahami dan me-manage perilaku anak autistik Berikut beberapa poin penting dan tip agar tercipta a calmer family life, yaitu :
1.Memahami anak Kebanyakan dari anak autis mempunyai perilaku yang sulit. Setiap anak itu berbeda-beda dan memahami anak autis adalah kunci untuk segala tindakan yang kita ambil.
2.Menyesuaikan harapan Bila kita mempunyai harapan agar anak kita dapat duduk manis di kursingya saat makan malam bersama seluruh anggota keluarga, kita harus memulainya dengan target yang lebih mudah, misalnya: 
  • Anak dapat duduk diam selama tiga menit
  • Anak dapat makan menggunakan sendok dan garpu dengan benar, atau
  • Apapun yang kita pikir anak kita dapat melakukannya dengan mudah. 
Target-target tersebut dapat dijadikan sebagai fondasi menuju tujuan akhir yaitu anak dapat mengikut acara makan malam dengan normal seperti anak-anak yang lain. 
3. Memodifikasi lingkungan Perhatian pada keamanan dan keselamatan adalah kunci. Dan untuk anak-anak autis, menciptakan sebuah lingkungan yang aman terkadang menjadi sebuah tantangan tersendiri. Karena begitu banyaknya perilaku anak kita yang mungkin memiliki potensi untuk menjadi berbahaya maka, penting sekali bagi kita untuk mengambil tindakan-tindakan pencegahan, seperti :
 - Mengunci rak ke dinding sehingga tidak mungkin akan roboh kena dorong 
- Menempatkan gerendel di pinti depan
 - Lemari-lemari atau perabot laindapat menempel dengan aman di tempatnya masing-masing, dan
 4. Memkirkan kemungkinan-kemungkinan penyebab dari perilaku yang ditampilkan anak
Banyak anak dengan spectrum autism yang mengidamkan over respond terhadap input sensori. Yang lain, menampilkan alternatif dari keduanya. Sering kali terjadi, perilaku buruk yang ditampilkan anak dengan autisme sejatinya hanya sebuah reaksi terhadap terlalu banyak atau sedikit input sensori yang dia inginkan. Oleh karena itu, alangkah bijak kita dapat mengamati anak dengan seksama, sehingga kita kemudian akan mengetahuii bagaimana cara men-shut down perilaku tersebut. 
5. Menyingkirkan input sensori yang berlebihan Ada banyak cara untuk mengubah situasi apabila Jika anak termasuk over-reacting terhadap input sensori . dengan cara menghindari anak terpapar seting-seting sensori yang berat seperti: parade, taman hiburan, dll. 
 6. Memberikan input sensori yang diperlukan Jika anak sering menabrak sofa, memanjat dinding atau berputar-putar, kemungkinan anak sedang mengidam-idamkan input sensorik. Kita dapat menyediakan input sensori yang lebih dan tidak berbahaya. Misal : 
  • Memberikan pelukan 
  • Menaruh anak diantara bantal sofa 
  • Menggulung anak didalam selimut 
Makanan apa sajakah yang boleh diberikan untuk anak autis ? 
  1. Beras, ketan, kentang, jagung, singkong, ubi, tepung beras, tapioca, sagu dan hasil olahanyya seperti bihun dan soun. 
  2. Daging : sapi, kambing, burung, ayam, ikan, kepiting, cumi, telur, udang
  3. Tahu, tempe, kacang hijau, kacang kedelai, kacang mede, kacang tanah, lentil, kacang kapri, susu kedelai. 
  4. Minyak kelapa, minyak zaitun, minyak jagung minyak kacang, santan
  5. Sayuran dan buah segar 
  6. Teh, sari buah murni tanpa pengawet
  7. Bahan tambahan makanan seperti : acasia gum, asam acrobat, asam fumerat, beta karoten, kalsium : ascorbat, phosphate, sulfate karbonat,selulosa, gel, gum, gelatin,glyceride, lecithin, pectin, potassium/kalium: klorida, sitrat, sorbate. 
  8. Bumbu dapur, cokelat bubuk, agar-agar gelatin.
Makanan apa yang sebaiknya dihindari untuk anak autis ? 
  1. Makanan mengandung gluten : gandum, barley, bulgur (salah satu jenis sereal), terigu, dan semua olahanya.
  2. Makanan sumber kasein : susu dan hasil olahanya seperti keju, yogurt, krim 
  3. Daging, yang diawetkan dan diolah seperti sosis, kornet, daging asap, ikan asap, sarden. 
  4. Tauco, kecap. 
  5. Mentega, krim 
  6. Saus tomat, saos cabe, dan sayuran yang diawetkan dan diasinkan 
  7. Buah yang diawetkan dan buah dalam kaleng 
  8. Minuman botol ringan, sari buah dengan pengawet.
  9. Pewarna tiruan, zat penambah rasa/monosodium glutamate, zat penambah aroma, pemanis : aspartman, sakarin, kafein, polybate, nitrat, nitrit (pengawet daging). 
  10. Makanan yang diawetkan dengan bahan pengawet, permen, cokelat, ragi. 
Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa anak autis
Disini saya akan mencoba menjelaskan mengenai hubungan sistem pakar sebagai sarana untuk mendiagnosa autis pada anak. Sistem pakar yang dibuat untuk mendiagnosa anak autis ini diharapkan sangat berguna untuk membantu para orangtua yang anaknya mengalami gangguan autis. Dalam sistem pakar ini juga terdapat banyak kegunaan, misalnya kita bisa langsung berkonsultasi dengan pakar tanpa harus bertemu langsung dengan pakarnya. Selain konsultasi kita juga bisa mengetahui bagaimana kriteria anak bisa dikategorikan autis, bagaimana cara pencegahannya, serta terapinya. Untuk itu saya akan menampilkan bagaimana sistem pakar untuk mendiagnosa autis pada yang sudah saya buat. 
 
  1. Home : Merupakan tampilan awal dari website yang berisi sebuah link untuk menuju ke halaman berikutnya dalam website sistem pakar untuk mendiagnosa anak autis ini. 
  2. Consultation : Halaman ini berisi tentang pengguna yang akan berkonsultasi mengenai anak yang mengalami autis. 
  3. Profil :Halaman pada menu profil menjelaskan mengenai programer yang membuat dan merancang Sistem Pakar Diagnosa Gangguan Autisme Pada Anak. 
  4. Disease : Halaman ini memuat seputar apa itu autism dan penyebab dari autis 
  5. Suggestions and Criticism : Pada halaman menu saran kritik ini, pengguna dapat mengisikan beberapa saran serta kritikan yang berfungsi untuk perbaikan program Sistem Pakar Untuk Diagnosa Gangguan Autisme Pada Anak 
  6. Tips : Halaman ini memberitahukan kepada pengguna mengenai tips-tips untuk para orang tua mengidentifikasi serta penanganannya pada anak autis 
  7. Admin : Halaman ini untuk login admin 
Referensi :
Goldstein, Sam., Naglieri, Jack. A., & Ozonoff, Sally. (2009). Assessment of Autism Spectrum Disorder. New York : Guilford Press 
DTM, Faisal. Y & MPH, H. (2002). Autisme suatu gangguan jiwa pada anak-anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor
http://www.autis.info/index.php/terapi-autisme/10-jenis-terapi-autisme 

#SIP Artificial Intelligence & Expert System

Seperti yang sudah kita ketahui artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti bahkan terkadang sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia.

Sedangkan sistem pakar adalah program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Heuristik adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik. Sistem pakar dirancang oleh spesialis informasi (yang seringkali) disebut insinyur pengetahuan (Knowledge Engineer) yang memiliki keahlian khusus dalam bidang kecerdasan buatan. Sistem pakar adalah program konsultasi (advisory) yang mencoba untuk meniru proses penalaran seorang pakar atau ahli dalam memecahkan masalah yang rumit. Sistem pakar merupakan aplikasi artificial intelligence yang paling banyak .

Menurut Achmad (2006), sistem pakar adalah usaha untuk menirukan seorang pakar. Biasanya sistem pakar berupa perangkat lunak pengambil keputusan yang mapu mencapai tingkat performa yang sebanding seorang pakar dalam bidang problem yang khusus dan sempit.

Jadi dapat disimpulkan  bahwa Artificial Intelligence dan Expert System adalah dua usaha yang saling berkaitan. Dimana expert system berusaha untuk mengadopsi pikiran manusia ke dalam computer, agar computer dapat menyelesaikan masalah dengan meniru kerja manusia.

Kaitan Artificial Intelligence dan Expert System
Sistem pakar merupakan cabang dari kecerdasan buatan, yaitu dengan menyimpan kepakaran dari pakar manusia ke dalam komputer dan meyimpan pengetahuan di dalam komputer sehingga memungkinkan user dapat berkonsultasi layaknya dengan pakar manusia. Program konsultasi tersebut mencoba untuk menirukan proses penalaran seorang pakar dalam memecahkan masalah yang rumit. Sistem pakar disebut juga sebagai aplikasi atau sistem kecerdasan buatan yang banyak dikembangkan dan paling banyak digunakan. Di dalam kecerdasan buatan terdapat dua bagian utama yang dibutuhkan yaitu Knowledge Base dan Inference Engine. Lingkup utama dalam kecerdasan buatan salah satunya adalah sistem pakar. Di dalam sistem pakar sendiri terdapat tiga bagian utama, yaitu Knowledge Base dan Working Memory yang diolah dalam Inference Engine sehingga menghasilkan suatu pemecahan atas suatu masalah.
 


ELIZA
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya, dalam hal ini, ELIZA berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional ELIZA melibatkan rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.

PARRY
Parry dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku schizophren paranoid berdasarkan konsep, konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian tentang konseptualisasi: penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan dari ELIZA.

NETTALK
Connectionism adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai jaringan syaraf atau jaring syaraf). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah, membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana.

Connectionists telah membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.

Referensi:
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Andi: Yogyakarta
Kusumadewi, S. (2003). Artificial intelligence (teknik dan aplikasinya). Tanggerang: Graha Ilmu.
Mc.Leod .R., Schell. G.P. (2008). Sistem informasi manajemen (ed 10). Salemba Empat: Jakarta

#SIP Artificial Inteligent (Kecerdasan buatan)

Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelligence merupakan salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan manusia. Pada awal diciptakannya, komputer hanya difungsikan sebagai alat hitung saja. Namun seiring dengan perkembangan jaman, maka peran komputer semakin mendominasi kehidupan umat manusia. Komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai alat hitung, lebih dari itu, komputer diharapkan untuk dapat diberdayakan untuk mengerjakan sesuatu yang bisa dikerjakan oleh manusia.

 Menurut John McCarthy (dalam Dahria, 2008), artificial intelligence berfungsi untuk mengetahui dan memodelkan proses-proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat meniru perilaku manusia. Setiawan (dalam Achmad, 2006) mengatakan artificial intelligence adalah cabang ilmu computer yang mempelajari otomatisasi tingkah laku kecerdasan. Banyak ahli yang mengatakan pula bahwa artificial intelligence memiliki hubungan dengan du aide dasar, yaitu menyangkut studi proses berpikir manusia dan mempresentasikan proses tersebut melalui sebuah mesin seperti computer dan robot.

Sejarah Artificial Intelligence 
Pada awal abad 20, seorang penemu asal spanyol, Torres y Quevedo, membuat sebuah mesin yang dapat men’skak-mat’ raja lawannya dengan sebuah ratu dan raja. Perkembangan secara sistematis kemudian dimulai segera setelah ditemukannya computer digital. Artikel ilmiah pertama tentang kecerdasan buatan ditulis oleh Alan Turing pada tahun1950, dan kelompom riset pertama dibentuk pada tahun 1954 di Carnegie Mellon University oleh Allen Newell and Herbert Simon. Namun, bidang kecerdasan buatan baru dianggap sebagai bidang tersendiri pada tahun 1956 dalam konferensi Dartmouth, dimana 10 peneliti muda mimpi mempergunakan computer untuk membuat model cara berfikir manusia.


Perkembangan dan Aplikasinya
Jaman “batu” (1943-1956)
  1. Awal kerja JST dan logika
  2. Teori Logika (Alan Newell and Herbert Simon)
  3. Kelahiran AI: Dartmouth workshop – summer 1956
  4. John McCarthy’s memberi nama bidang: artificial intelligence
Awal antusias, harapan besar (1952-1969)
  1. McCarthy (1958)
  2. mendefinisikan Lisp
  3. menemukan time-sharing
  4. Advice Taker
  5. Pembelajaran tanpa pengetahuan
  6. Pemodelan JST
  7. Pembelajaran Evolusioner
  8. Samuel’s checkers player: pembelajaran
  9. Metode resolusi Robinson.
  10. Minsky: the microworlds (e.g. the block’s world).
  11. Banyak demonstrasi kecil ttg perilaku “intelligent”
  12. Prediksi over-optimistic Simon
Masa Gelap (1966-1973)
  1. AI tidak mengalami perkembangan: ledakan perkembangan combinatorial
  2. Fakta bahwa suatu program bisa mendapatkan suatu solusi secara prinsip tidak berarti bahwa program memuat beberapa mekanisme yang dibutuhkan untuk mendapatkannya secara praktis.
  3. Kegagalan dari pendekatan terjemahan bahasa alami berbasis pada grammars sederhana dan kamus kata.
  4. Penterjemahan kembali yang populer English->Russian->English
  5. Penemuan untuk pemrosesan bahasa natural dihentikan.
  6. Kegagalan perceptron untuk belajar dari fungsi sederhana sebagaimana disjunctive/eksclusive OR.
  7. Penelitian pada JST dihentikan.
  8. Realisasi dari kesukaran dalam proses learning dan keterbatasan dari metode yang dieksplorasi
  9. Konsep pembelajaran simbolik (Winston’s influential thesis, 1972)
Renaissance (1969-1979)
  1. Perubahan pada paradigma penyelesaian:
  2. Dari penyelesaian masalah berbasis “search-based” menjadi  penyelesaian masalah berbasis pengetahuan.
  3. Sistem pakar pertama
  4. Dendral: menginferensi struktur molecular dari informasi yang disediakan oleh spektrometer massa.
  5. Mycin: diagnoses blood infections
  6. Prospector: merekomendasikan eksplorasi pengeboran pada lokasi geologi yang menyediakan suatu deposit mineral  molybdenum.
Era Industrial (1980-sekarang)
  1. Sukses pertama Sistem Pakar secara komersial.The.
  2. Many AI companies.
  3. Eksplorasi dari strategi pembelajarqan yqang bermacam-macam (Explanation-based learning, Case-based Reasoning, Genetic algorithms, Neural networks, etc.)
Kembalinya neural networks (1986-sekarang)
  1. Penggalian kembali algoritma learning back propagation untuk neural networks yang pertama dikenalkan dalam tahun 1969 oleh Bryson and Ho.
  2. Banyak aplikasi sukses dari Neural Networks.
  3. Kehilangan respek terhadap sulitnya membangun sistem pakar (macetnya knowledge acquisition).
Kematangan (1987-sekarang)
  1. Perubahan dalam cakupan dan metodologi penelitian bidang Kecerdasan Buatan:
  2. Membangun di atas teori yang ada, bukan cuma mengusulkan teori baru;
  3. berbasis klaim pada theorema dan eksperimen, bukan pada intuisi;
  4. menunjukkan relevansi ke aplikasi nyata, bukan pada contoh “mainan”
Agent Cerdas (1995-sekarang)
  1. Realisasi yang pada mulanya dipisahkan dalam sub dari Kecerdasan Buatan (speech recognition, problem solving and planning, robotics, computer vision, machine learning, knowledge representation, etc.) perlu direorganisasi bilamana hasil-hasilnya diikat bersama-sama kedalam suatu desain agent tunggal. Suatu proses reintegrasi dari sub-area yang berbeda dari KB untuk membentuk “whole agent”:
  2. agent perspective” of AI
  3. agent architectures(e.g. SOAR, Disciple);
  4. multi-agent systems;
  5. agent untuk aplikasi tipe-tipe yang berbeda, web agents.
Hubungan Artificial Intelligence dengan Kognisi Manusia.
Artificial intelligence adalah salah satu bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin (komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia. Kecerdasan buatan juga merupakan suatu sistem informasi yang berhubungan dengan penangkapan, pemodelan dan penyimpanan kecerdasan manusia dalam sebuah sistem teknologi informasi sehingga sistem tersebut memiliki kecerdasan seperti yang dimiliki manusia. Sistem ini dikembangkan untuk mengembangkan metode dan sistem untuk menyelesaikan masalah, biasanya diselesaikan melalui aktifivitas intelektual manusia, misal pengolahan citra, perencanaan, peramalan dan lain-lain, meningkatkan kinerja sistem informasi yang berbasis komputer.
Artificial intelligence merupakan suatu sistem yang membuat mesin secerdas manusia. Untuk itu, sistem ini harus berpedoman pada sistem kognisi manusia, yaitu cara berfikir manusia, cara manusia bernalar, mengenali suatu stimulus, memecahkan masalah, mengingat, dan mengambil keputusan serta merespon dan bertindak. Dengan demikian para peneliti ilmu ini dapat membuat suatu sistem, aplikasi, atau program yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan manusia dengan lebih baik, menggunakan perangkat mesin yang canggih untuk mempermudah pekerjaan manusia dikehidupan nyata.

Referensi:       
Sri Kusumadewi, Artificial Intelligence (Teknik dan Aplikasinya), Graha Ilmu, 2003, Yogyakarta
Achmad, B. (2006). Kecerdasan buatan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada
Dahria, M. (2008). Kecerdasan buaran. Jurnal SAINTIKOM, 5-2.
Laurene Fauset, “Fundamental of Neural Network”, Prentice Hall, 2000
Jones, Tim. (2009). Artificial intelligence : a systems approach. Canada : Jones and Bartlett Publishers.

Senin, 09 November 2015

#SIP Cara Kerja Software Pengolah Database

Dibawah ini terdapat beberapa penjelasan software pengolahan database:
ORACLE
Menurut Budiharto dan Rahardi (2005) , pengaturan suatu sistem database Oracle yang besar dan server yang banyak diakses merupakan tanggung jawab dari seseorang atau suatu kelompok, yaitu administrator database atau disebut juga DBA. Adapun tugas-tugasnya adalah sebagai berikut :
  • Pendaftaran dan maintenance user
  • Menerapkan dan meningkatkan mutu atau kualitas perkakas aplikasi dan server Oracle yang ada
  • Menciptakan bentuk struktur tempat penyimpanan database utama dan objek utama
  • Pengalokasian sistem penyimpanan dan perencanaan untuk penyimpanan kebutuhan di masa yang akan datang pada sistem database
  • Memodifikasi struktur database
  • Mengendalikan dan monitoring pemakai dalam mengakses database
  • Membackup dan merecover database
  • Memelihara dan merawat keamanan sistem
  • Monitoring dan optimisasi kinerja database
Zoho Creator
Zoho Creator adalah software database online yang menawarkan pengiriman aplikasi database pengembangan siklus hidup seluruh pada platform tunggal. Zoho Creator menyediakan antarmuka drag-and-drop intuitif untuk membuat tabel bentuk dan jenis data. Zoho Creator juga menawarkan pertama untuk jenis interface, yang memungkinkan pengguna untuk merancang alur kerja bisnis dan melakukan berbagai tindakan otomatis melalui mudah drag and drop.
Zoho Creator, perangkat lunak database gratis menghapus semua kompleksitas basis data dengan membuat tabel dan memodifikasi struktur dan pemeliharaan sakit kepala yang seperti – penyimpanan, ketersediaan dan keamanan.
Microsoft Accses
Microsoft Access dalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang ditujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office.
Team Desk
TeamDesk adalah software database online yang mudah diakses dan sepenuhnya disesuaikan. Pengguna dapat membangun database mereka dengan bantuan template database yang telah ditentukan atau dari awal. Pengembangan perangkat lunak kustom mahal bukan satu-satunya pilihan lagi untuk mengelola informasi bisnis..

Sumber:
Budiharto, W & Rahardi,S. (2005). Aplikasi database oracle 10g dengan VB6/VB.NET. Jakarta: Elex Media Komputindo.

#SIP Lingkup Data CBIS

Setelah menjelaskan apa itu CBIS dan seperti apa evolusinya kali ini saya akan membahas tentang lingkup data pada CBIS, sebenarnya apasih lingkup data itu? Lingkup data merupakan sebuah habitat di mana terdapat data untuk bisnis. Dalam lingkup data, pengguna memiliki alat untuk mengakses data. Pengguna melakukan semua tipe pekerjaan dan keperluan mereka bervariasi seperti menggali data (data mining), memodifikasi data, atau berusaha membuat data baru.  Lingkup data pada CBIS meliputi:
  1. Hirarki Data
Hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya tehadap penggunaan di komputer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan satu sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai alat pneggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda. Data harus disusun secara teratur agar pengolahannya dapat dilakukan dengan baikdan efisien. Pengorganisasian data dapat dibagi dalam enam tingkatan:
  • Bit
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0 dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
  • Byte
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah karakter dalam memori. Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau tanda).
  • Field
Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan sekumpulan byte yang mempunyai makna.
  • Record
Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan. Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci. Jadi record ibarat kumpulan kata yang membentuk satu kalimat yang berarti.
  • File
File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti.
  • Database
Semua database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk tujuan tertentu.
2. Pemrosesan : batch, online, real time
batch, online, real time adalah sebagai berikut :
  • Batch, yaitu sekelompok dokumen kejadian atau record yang menunggu pencatatan, pembaruan atau pemrosesan
  • lainnya.
  • Online, yaitu alat yang aktif dan terhubung dengan komputer. Biasanya monitor, keyboard dan hard disk dipasang online ketika komputer menyala.
  • Real time, yaitu suatu sistem dimana kejadian dicatat segera setelah terjadi, dan field ringkasan di tabel induk terkait segera diperbaharui.
3. Penyimpanan
Penyimpanan terbagi 2 yaitu:
  1. DASD (Direct Access Storage Device)
DASD atau media penyimpanan akses langsung adalah media arsip utama yang baik. Arsip utama adalah gambaran konseptual dari salah satu sumber daya perusahaan atau unsur lingkungan. Penggunaan DASD yang popular adalah media penyimpanan sementara yang berfungsi untuk menampung data semi-terproses. Misalnya data dapat di transfer dari satu program ke program lain melalui piringan (disk).
  1. SASD (Sequential Access Storage Device )
SASD prosesnya lambat karena untuk mencari data tertentu harus selalu mulai dari awal. Contohnya: magnetic tape. Sudah jarang dipakai, umunya hanya untuk backup, karena murah dan kapasitasnya yang besar.
Sumber:
Suryaman, A. Basis data dan sistem basis data.
Dari: https://www.academia.edu/8716697/Basis_Data_dan_Sistem_Basis_Datadiakses pada tanggal 10 November 2015.
Suyanto, M. (2005). Pengantar teknologi informasi untuk bisnis. Yogyakarta: Andi Offset.
Yulidic. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS).
Dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/. Diakses pada tanggal 10 November 2012.

#SIP EVOLUSI CBIS

CBIS (Computer Based Information System) merupakan sebuah sistem yang terintegrasi, sistem-manusia-mesin yang memanfaatkan perangkat keras, perangkat lunak, database dan prosedur yang bertujuan untuk menyediakan informasi yang mendukung kegiatan organisasi. CBIS ini juga terdapat beberapa jenis evolusi.
Adapun Evolusi dari CBIS mengikuti system life cycle, yang terdiri dari : Siklus hidup suatu sistem bisa berlangsung beberapa bulan ataupun beberapa tahun (dalam satuan bulan atau tahun). Penentu lama dan yang bertanggung jawab atas SLC berulang ialah pemakai CBIS. Walau banyak orang mungkin menyumbangkan keahlian khusus mereka untuk pengembangan sistem berbasis komputer, pemakailah yang bertanggung jawab atas siklus hidup sistem. Tanggung jawab untuk mengelola CBIS ditugaskan pada manajer.
Evolusi perkembangan sistem informasi berbasis komputer ada beberapa tahap yaitu :
  1. Tahap 1-Berfokus pada Data (EDP)
Awalnya komputer digunakan untuk aplikasi akuntansi (pengolahan data elektronik / EDP). Pada tahap ini aplikasi Accounting Information System (AIS) menggunakan computer hanya untuk pengolahan data perusahaan yang bersifat sederhana, di mana informasi untuk manajemen masih merupakan produk sampingan. Dalam bahasa Indonesia disebut juga Sistem Informasi Akuntansi (SIA).
Sistem informasi akutansi merupakan sistem informasi yang melaksanakan aplikasi akuntansi perusahaan, yaitu sebagai pengolah data perusahaan, Perusahaan tidak dapat memilih untuk menggunakan SIA atau tidak, sistem ini merupakan keharusan. Semua perusahaan pada dasarnya melaksanakan prosedur-prosedur yang sama. SIA lebih berorientasi pada data dibanding pada informasi, walaupun ada beberapa informasi yang dihasilkan. SIA menyediakan database bagi sistem informasi lain.
  • Tahap 2-Berfokus pada Informasi (SIM)
Muncul konsep SIM (Sistem Informasi Managemen) yaitu menghasilkan informasi manajemen disetiap area fungsional dan level aktivitasnya. SIM merupakan suatu sumber daya organisasi yang menyediakan informasi pemecahan masalah bagi sekelompok manajer secara umum mewakili suatu unit organisasi seperti suatu tingkat manajemen atau suatu area fungsional.
  • Tahap 3-Berfokus pada Komunikasi
Otomatis Kantor (office automation -OA) yang memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik. OA berkembang meliputi aplikasi : konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, electronic mail, electronic calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing.
  • Tahap 4 – Berfokusl Pada Konsultasi
Perkembangan saat ini adalah penerapan kecerdasan buatan (artificial intelligence – AI) bagi masalah-masalah bisnis. Ide dasar AI adalah bahwa komputer dapat diprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Bagian khusus dari AI, yaitu sistem pakar (expert system – ES) yang paling banyak mendapatkan perhatian.
Sumber:
Komarudin, D. (2013). Pengantar sistem informasi manajemen program studi sistem informasi. Diunduh dari http://www.slideshare.net/dindinkomarudin77/materi-sim-pertemuan-2. Diakses pada tanggal 8 November 2015.
Ymayowan. (2012). Sistem Informasi Manajemen. Diunduh dari http://ymayowan.lecture.ub.ac.id/files/2012/02/Presentasi-kel-1.pdf. Diakses tanggal 8 November 2015.

#SIP Computer Based Information System (CBIS)

Apa itu Computer Based Information System? Sistem Informasi yang menggunakan komputer (berbasis computer) dan teknologi komunikasi untuk melakukan tugas-tugas yang diinginkan (sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan). Sistem berbasis komputer mempunyai arti bahwa komputer mempunyai peran penting dalam sebuah pembangkit informasi. Melalui integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang tepat, berkualitas, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang memerlukannya.
CBIS atau Computer Base Information System mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan penting dalam sebuah sistem informasi, meskipun secara teoritis, penerapan sebuah sistem informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya, namun pada prakteknya dengan data dan kebutuhan informasi yang begitu kompleks maka peran teknologi komputer begitu dibutuhkan, peran komputer inilah yang dikenal dengan istilah “computer based” karena digunakan untuk mengolah informasi dalam sebuah sistem maka disebut “Computer Base Information System” atau sistem informasi berbasis komputer.
Data
  1. Menurut berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
  2. Dari sudut pandang bisnis, terdapat pengertian data bisnis sebagai berikut : “Business data is an organization’s description of things (resources) and events (transactions) that it faces“. Jadi data, dalam hal ini disebut sebagai data bisnis, merupakan deskripsi organisasi tentang sesuatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi.
  3. Pengertian yang lain mengatakan bahwa “data is the description of things and events that we face“.
Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.
Informasi
Berikut juga akan disampaikan pengertian informasi dari berbagai sumber.
  1. Menurut Gordon B. Davis dalam  bukunya Management Information System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebut informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.
  2. Menurut Barry E. Cushing dalam buku Accounting Information System and Business Organization, dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.
  3. Menurut Robert N. Anthony dan John Dearden dalam buku Management Control Systems, menyebut informasi sebagai suatu kenyataan, data, item yang menambah pengetahuan bagi penggunanya.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan.
Kontribusi/ Manfaat CBIS
Manfaat utama dari perkembangan sistem informasi bagi sistem pengendalian manajemen adalah :
  • penghematan waktu
  • penghematan biaya
  • peningkatan efektivitas
  • pengembangan teknologi pengembangan personel akuntansi
Diharapkan dengan adanya manfaat ini mampu memberikan kompetisi yang sehat bagi perusahaan dalam persaingan yang ketat. Khususnya di era globalisasi yang semakin canggih seperti sekarang ini
Sumber:
Wahyono, T. (2003). Computer based information system (CBIS). Kuliah BerseriIlmuKomputer.com, 1,  1-5.
Wulandari, D.I., Fajrina, N.A., Abdianti, Y. (2015). Computer based information system (CBIS).Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi, 1, 1-5.
YULIDC. (2012). Pengertian computer based information system (CBIS). Diakses pada 11 Oktober, 2012, dari http://www.perpuskita.com/cbis/624/

Minggu, 11 Oktober 2015

#SIP Arsitektur Komputer & Struktur Kognisi Manusia

Arsitektur komputer ini merupakan rencana cetak-biru dan deskripsi fungsional dari kebutuhan bagian perangkat keras yang didesain (kecepatan proses dan sistem interkoneksinya). Dalam hal ini, implementasi perencanaan dari masing-masing bagian akan lebih difokuskan terutama, mengenai bagaimana CPU akan bekerja, dan mengenai cara pengaksesan data dan alamat dari dan ke memori cache, RAM, ROM, cakram keras, dll). Beberapa contoh dari arsitektur komputer ini adalah arsitektur von Neumann, CISC, RISC, blue Gene, dll. Arsitektur komputer juga dapat didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya. Arsitektur komputer biasanya lebih cenderung pada kajian atribut-atribut sistem komputer yang terkait dengan seorang programmer.

Komponen komputer dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.    Input
Input (Masukan) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk
memasukan data atau perintah ke dalam komputer yang berupa signal input atau
maintenance input. Di dalam sistem komputer, signal input berupa data yang dimasukkan
ke dalam sistem komputer, sedangkan maintenance input berupa program yang digunakan
untuk mengolah data yang dimasukkan.
2.    Pemroses
Sebuah komponen komputer yang bekerja untuk mengolah data yang masuk kedalam
komputer.
3.    Penyimpanan
Sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk menyimpan data baik sementara atau
selamanya.
4.    Output
Output (Keluaran) Adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan
keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft
copy (ke monitor), ataupun berupa suara

Kelebihan arsitektur komputer :
1.    Informasi yang sudah tersimpan tidak tercampur dengan informasi yang lainnya
2.   Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memunculkannya kembali
3.   Multi user, artinya sistem ini dapat digunakan oleh beberapa orang dalam waktu yang
bersamaan
4.    Dapat membuka beberapa aplikasi dalam waktu yang bersamaan
5.    Menggunakan teknologi time-sharing

Kekurangan arsitektur komputer :
1.    Memerlukan tempat yang besar untuk menyimpan
2.    Harganya mahal
3.    Membutuhkan waktu yang lama dalam memproses serta daya listrik yang besar

Kognitif berasal dari bahasa Latin cognosere, “ untuk mengetahui” atau “untuk mengenali
merujuk kepada kemampuan untuk memproses informasi, menerapkan ilmu, dan
mengubah kecenderungan (Nehlig, 2010).

Kognisi adalah suatu konsep yang kompleks yang melibatkan sekurang-kurangnya aspek
memori, perhatian, fungsi eksekutif, persepsi, bahasa dan fungsi psikomotor.
arsitektur komputer dibutuhkan untuk membantu guna mempercepat,menambah dan
mempermudah manusia memproses informasi untuk di lanjutkan pada proses-proses
selajutnya dalam kognisi manusia.

Pada dasarnya, proses berfikir manusia sama halnya seperti proses kerja computer yang
terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1 : memasukkan informasi (input) ditangkap lewat panca indera.
2 : pemrosesan informasi (storage) melalui otak.
pengeluaran informasi yang telah diolah (output) berupa ide / perilaku.

Hubungan Arsitektur Komputer dan Kognisi Manusia

Hubungan arsitektur komputer dan kognisi manusia dapat terjadi karena adanya
persamaan diantara kedua hal tersebut yakni adanya proses input untuk memasukan
informasi, memproses informasi tersebut kemudia output mengeluarkan infromasi tersebut.


Referensi :

Basuki, H. (2009). Psikologi Umum. Jakarta-Universitas Gunadarma
Anonim. (2013). Komponen-kompenen arsitektur komputer.https://prezi.com/mtexjtmoaufh/komponen-komponen-arsitektur-komputer/ diakses tanggal 12 oktober 2015
Mastur.(2011). Piaget dan teori belajar kognitif. http://sonsaka.blog.ugm.ac.id/2011/10/25piaget-dan -teori-belajar-kognitif/ diakses tanggal 12 Oktober 2015

#SIP INFORMASI DAN SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI

Manusia memiliki pengetahuan dan pengalaman yang selalu ingin dibagaikan kepada orang lain. pengalaman atau pengetahuan yang dikomunikasikan kepada orang lain tersebut merupakan pesan atau informasi. Menurut Kenneth informasi adalah data yang sudah dibentuk kedalam sebuah formulir bentuk yang bermanfaat dan dapat digunakan manusia dan juga informasi adalah penerangan, keterangan, pemberitahuan, kabar atau berita, dan keterangan atau bahan nyata yang dapat disajikan dasar kajian analisis atau kesimpulan.

Komponen komponen Infomasi : 

1. Akurasi (accuracy) Sebuah informasi harus akurat karena dari sumber informasi hingga penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak informasi tersebut. Suatu informasi dikatakan akurat apabila jelas maksudnya dan tidak ada kesalahan-kesalahan.

2. Relevansi (relevancy) Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya, bahwa suatu informasi harus bermanfaat bagi pemakainya. 

3. Tepat Waktu (timeliness) Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahan data, datangnya tidak boleh terlambat, karena informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik.

Fungsi Infomasi
1. Meningkatkan pengetahuan atau kemampuan pengguna
2. Mengurangi ketidakpastian dalam proses pengambilan keputusan
3. Mengambarkan keadaan sesuatu hal atau peristiwa yang terjadi

Sistem informasi psikologi adalah sebuah sistem terintegrasi atau sistem manusia-mesin untuk menyediakan infromasi untuk mendukung operasi, manajeman dalam suatu organisasi guna menyediakan informasi-informasi yang berhubungan dengan psikologi.

Ada beberapa fungsi dari sistem informasi Psikologi (Dudung, 2015), yaitu:
  1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
  2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
  3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
  4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
  5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
  6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
  7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.

Referensi : 

Dudung. (2015). 12 pengertian dan fungsi sistem informasi menurut para ahli.
Basuki, H. (2009). Psikologi Umum. Jakarta-Universitas Gunadarma